Tingginya kasus COVID-19 di Indonesia bukan satu-satunya alasan Shin Tae-yong ingin membawa Timnas U-19 pemusatan latihan di Korea Selatan. Ada yang jauh lebih penting dari itu.
Shin saat ini sedang berada di Korea Selatan setelah diizinkan PSSI pulang kampung pada awal April 2020. Sampai saat ini pelatih berusia 49 tahun itu belum kembali ke Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Shin menggelar latihan virtual bersama para pemain Timnas U-19. Tujuannya untuk persiapan jelang Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi virus corona menjadi masalah serius dalam memuluskan program kerja kepelatihan Shin. Agar tetap bisa bekerja secara maksimal dan membentuk Timnas U-19 yang kuat, Shin mengusulkan menggelar training center (TC) di Korea Selatan.
Shin juga membuka opsi-opsi tempat pemusatan latihan di wilayah lain. Catatannya tentu daerah pemusatan latihan bisa aman dari COVID-19 dan bisa memfasilitasi kebutuhan tim.
"Virus corona meledak dan pada 5 Mei, program latihan diserahkan ke PSSI. Mulai 1 Juli, saya ingin mengadakan latihan di Korea Selatan dan negara lainnya," kata Shin kepada news.joins.com pada 18 Juni 2020.
Shin lantas ditanya terkait alasannya ingin membawa para pemainnya ke Korea Selatan. Dia mengaku ingin menggunakan cara latihan yang berbeda, tidak sekadar menggenjot fisik.
"Ketika saya menggelar shuttle run (lari bolak-balik), saya biasanya dapat 60 hingga 70 pemain (Korea), tetapi 30 hingga 40 pemain Indonesia menyerah. Saya tidak ingin melatih dengan keras. Saya pikir, kami dapat meningkatkan kemampuan dengan mengetahui posisi kami dan menguatkannya."
"Sebelum Piala Dunia Korea-Jepang 2002, tim nasional Korea melaju setelah melewati proses evaluasi melawan tim yang kuat. Jika COVID-19 masih tinggi di Indonesia, tidak mungkin untuk menghadapi tim kuat. Jadi, selama periode isolasi mandiri di negara lain, mereka menjaga kondisi fisik, nutrisi makanan, berusaha meningkatkan skill, kinerja melalui program pelatihan dan evaluasi selama 6 minggu."
"Selanjutnya tim kembali ke Indonesia pada September dan menggelar pertemuan," Shin membeberkannya.
(ran/cas)