.webp)
PSSI akhirnya menyerahkan proposal anggaran persiapan Timnas Indonesia U-19 menuju Piala Dunia U-20 2021. Menpora Zainudin Amali membenarkan kabar tersebut.
Zainudin Amali mengakui telah menerima Proposal pengajuan anggaran Piala Dunia U-20 itu pada, Senin (13/7/2020). Adapun proposal yang dimaksud adalah untuk persiapan Timnas Indonesia U-19 yang meliputi biaya pemusatan latihan, uang saku pemain, transportasi, dan lain sebagainya.
Hanya saja Zainudin Amali belum bisa mengungkap berapa biaya yang diajukan PSSI dalam proposal tersebut. Sejauh ini proposal masih dipelajari pihak Kemenpora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, proposal (dari PSSI) sudah ada dan sekarang sedang kami review. Tapi angkanya saya belum tahu karena masih direview," kata Zainudin Amali kepada wartawan.
Proposal itu juga bisa menentukan kapan Timnas Indonesia U-19 memulai pemusatan latihan. Rencananya, PSSI ingin menggelar seleksi Timnas Indonesia U-19 di Stadion Madya.
Sejauh ini PSSI belum mendapatkan perizinan dari Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) agar Timnas Indonesia U-19 bisa berlatih di sana. Hal itu terkait dengan pengajuan dana ke pemerintah yang belum dirampungkan PSSI.
Dikabarkan sebelumnya, Kemenpora mengajukan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk persiapan Piala Dunia U-20. Rinciannya adalah, Rp 400 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan Rp 100 miliar buat persiapan Timnas Indonesia U-19.
PSSI sudah ditugasi untuk fokus mengurusi persiapan Timnas Indonesia U-19. Sementara pembangunan infrastruktur menjadi tugas pemerintah.
Presiden RI Joko Widodo ikut turun tangan dengan memerintahkan pembentukan Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 (INAFOC). Zainudin Amali ditunjuk menjadi ketua dan belakangan Iwan Budianto dari PSSI menjadi wakil ketua.
Terkait INAFOC, Kemenpora berharap struktur kepanitiaannya bisa rampung Bulan Juli. Setidaknya saat ini sudah ada nama-nama bayangan yang mereka siapkan.
Sementara struktur tugas INAFOC nantinya akan menjadi keputusan FIFA. "Ini kan berbeda dengan anggaran cabor yang lain, kalau pembiayaan di penyelenggaraan nunggu FIFA kira-kira kebutuhannya apa saja," kata Zainudin Amali soal struktur INAFOC.
(cas/mrp)
