Soal penyelesaian tunggakan gaji beberapa klub Shopee Liga 1 2020, Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto tak ingin melangkahi Liga Indonesia Baru (LIB) dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Hal ini supaya pemerintah tak selalu turun tangan.
Di tengah penyetopan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2, muncul kabar klub menunggak gaji. Contohnya PSS Sleman yang belum membayar gaji pemainnya selama dua bulan pada periode Mei dan Juni.
Padahal, kalau menilik verifikasi klub, tim-tim Shopee Liga 1 2020 termasuk yang mapan, khususnya finansial. Sampai kemudian, PSSI menyetop Liga 1 musim ini imbas wabah COVID-19, sehingga merembet pada kondisi internal klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus PSS Sleman, penyetopan liga dan pandemi corona menghambat proses take over kepemilikan manajemen yang baru.
"Sebenarnya kalau dibilang terkena imbas COVID-19, semua terkena. Akan tetapi, prinsipnya kami tidak ingin masuk terlalu dalam (mencampuri soal penunggakan gaji pemain PSS)," kata Gatot kepada detikSport, Senin (20/7/2020).
"Kan ada layernya. Artinya, selesaikan di antara mereka dulu, apakah LIB atau APPI minima sudah dilaporkan dan penyelesaianya seperti apa? Kami tidak ingin sedikit-sedikit pemerintah," ujarnya.
Menurut Gatot, arahan Menpora sudah jelas bahwa setiap persoalan yang muncul di klub maupun cabang-cabang olahraga sudah ada organisasi yang berwenang untuk menyelesaikannya.
"Misalnya, kalau cabor dualisme ya selesaikan di internal KONI Pusat atau KOI dulu agar tidak langsung ke pemerintah. Sama seperti PSS, layer pertama LIB atau APPI. Jika mereka angkat tangan ya ke PSSI. Jika tidak bisa juga baru pemerintah," kata Gatot menegaskan.
(mcy/cas)