.webp)
Dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020, stadion Maguwoharjo di Depok, Sleman tak cuma dipakai PSS Sleman karena juga jadi home base Borneo FC dan Persiraja. Untuk itu PSS pun punya permintaan khusus ke PT Liga Indonesia (PT LIB) dan PSSI.
Pihak manajemen PSS mengaku tidak keberatan berbagi kandang. Hanya saja, mereka juga meminta meminta pertimbangan agar PSSI selaku federasi dan PT LIB sebagai operator liga dapat berlaku sebijak mungkin dalam mengatur jadwal pertandingan.
"Kita terbuka saja. Sebenarnya kita minta PSSI dan LIB bisa bijak mengatur jadwal, karena dalam situasi COVID-19 ini," kata Direktur Utama PT PSS, Marco Paulo Garcia kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eks CEO Badak Lampung FC itu juga menjelaskan, pengaturan jadwal sebaiknya harus dapat meminimalisir kerumunan terutama di sekitar stadion saat liga berlangsung. Dia pun menegaskan siap membantu tim manapun yang memilih Maguwoharjo sebagai homebase.
"Satu stadion itu ada banyak yang ngumpul dan stadion dipakai terus, nah tujuan agar hanya ada sedikit orang di stadion itu yang harus diperhatikan. Tapi prinsip, kami siap membantu," tegasnya.
Marco juga meminta kepada federasi agar memperhatikan menajemen risiko saat menggelar pertandingan lanjutan Shopee Liga 1 2020 di masa pandemi. Segala protokol kesehatan, kata dia, harus dimatangkan.
"Dengan situasi ini harus bijaksana. Komunikasi dengan Dinkes bagaimana untuk memastikan protokol kesehatan," paparnya.
"Tapi yang pasti harus ada risk management, jangan sampai kalau ada kejadian saling menyalahkan," tambahnya.
Merco mengungkapkan, ada sisi positif dipilihnya Maguwoharjo sebagai homebase tim dari luar Jawa. Termasuk liga yang dipusatkan di pulau Jawa.
"Ada positif dan negatifnya liga digelar di pulau Jawa. Biaya untuk away bisa lebih hemat. Tapi apapun itu saat liga bergulir di masa pandemi, semua harus dipersiapkan sejak awal dan saya percaya PSSI dan PT LIB sudah mempersiapkan itu," tuturnya soal lanjutan Shopee Liga 1 2020.
(krs/pur)
