Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjadi manajer Timnas Indonesia U-19. Pengamat sepakbola Tommy Welly mempertanyakan keputusan itu.
Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, mengumumkan penunjukkan dirinya menjadi Manajer Timnas U-19 saat penandatangan kesepahaman (MoU) antara Kemenpora dan PSSI soal pendanaan Piala Dunia U-20, Senin (27/7/2020). Tommy Welly mengkritisi hal tersebut dan menyebut hal tersebut sebagai 'sejarah' dalam perjalanan PSSI.
"Ini sangat menggelitik, ini adalah yang pertama dalam sejarah persepakbolaan Indonesia saat Ketum PSSI merangkap jabatan sebagai Manajer Timnas," kata Tommy Welly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nurdin Halid pernah menjadi Manajer Timnas, baru setelah itu menjadi Ketum (PSSI). Kalaupun dari koridor sepakbola FIFA jangan-jangan ini yang pertama dalam dunia sepakbola ketika seorang Exco merangkap jabatan sebagai manajer timnas," ujarnya menambahkan.
Pria yang juga dikenal sebagai komentator sepakbola itu memastikan tak ada yang dilanggar Mochamad Iriawan. Menurutnya, tak ada aturan yang membatasi seorang ketua umum federasi merangkap jabatan di organisasi yang dipimpinnya.
Namun ia menyoroti perbedaan tugas antara Ketua Umum dan Manajer Timnas. Posisi Ketua Umum yang termasuk dalam jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI, merupakan perumus kebijakan. Sedangkan Manajer bertanggung jawab terhadap performa Timnas Indonesia.
"Exco itu kan merumuskan kebijakan sepakbola, bukan soal melanggar atau tidak. Tapi kelaziman dalam koridor sepakbola. Jadi dia akan melakukan tugas sebagai Manajer dan mengawasi," tutur Bung Towel, sapaan akrabnya.
"Ini menjadi abu-abu, dia supervisi (Timnas Indonesia) dan menerima laporan tanggung jawab (dari Manajer Timnas). Nah kan membingungkan. Manajer Timnas Indonesia di Piala Dunia yakni Iwan Bule akan melaporkan performa kepada Ketua Umum PSSI, membingungkan tidak?" ucapnya.
(cas/aff)