Timnas Belum Juga Latihan, Sesmenpora: PSSI Terbuka Saja!

Timnas Belum Juga Latihan, Sesmenpora: PSSI Terbuka Saja!

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 03 Agu 2020 12:35 WIB
Semenpora Gatot S Dewa Broto
Semenpora Gatot S Dewa Broto meminta PSSI terbuka soal pelatnas Timnas Indonesia. (Foto: detikcom/Eva Safitri).
Jakarta -

Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto meminta PSSI terbuka soal hasil swab test Timnas Indonesia. Skuad Garuda belum kunjung memulai latihan.

Dua kelompok Timnas, senior dan Timnas U-19 seharusnya melakukan training camp di Stadion Madya, Senayan, sejak 25 Juli. Namun agenda itu dibatalkan menjadi 1 Agustus karena menunggu hasil swab test para pemain.

Kini, usai melakukan penundaan dua kali pelatnas belum kunjung dimulai. Alasannya lagi-lagi menunggu hasil swab test.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini pun memunculkan pertanyaan besar tentang apa yang terjadi di dalam PSSI dan Timnas. Pasalnya, jika hanya menunggu hasil swab test sejatinya tidak perlu berhari-hari.

"Yang pertama bahwa PSSI melakukan untuk swab kami hormati karena tak ada gunanya mereka latihan jika kondisi fisik terganggu atau seandainya satu atau dua yang kena itu pasti terganggu. Jadi inisiatif PSSI melakukan swab test itu bagus, kami apresiasi," kata Gatot kepada detikSport.

ADVERTISEMENT

"Tetapi, yang namanya menunggu (hasilnya) tak terlalu lama. Di Kemenpora saja kemarin sempat swab massal, hanya hitungan berapa jam, sudah keluar hasilnya. Jadi tidak perlu tunggu berhari-hari," dia menjelaskan.

Sempat beredar kabar ada tiga pemain Timnas yang dipanggil untuk pemusatan latihan reaktif COVID-19. Tapi kemudian PSSI membantahnya. Merespons itu, Gatot kembali menegaskan soal keterbukaan.

"Tadi saya katakan, mundurnya kami bisa paham. Itu bagian bentuk kehati-hatian dari mereka. Karena kami yang memunculkan surat edaran bahwa olahraga yang body contatctnya tinggi, apalagi dipersiapkan Timnas, jadi harus hati-hati. Tapi mundurnya pelatnas Timnas ini tak boleh berulang. Harusnya jika memang ada yang terindikasi tak apa-apa."

"Kami meminjam istilah dari WHO, bahwa mereka yang terkena COVID-19, adalah nista. Bukan, itu adalah orang yang perlu dikasihani. Makanya disampaikan saja daripada muncul curiga satu sama lain. Karena tidak ada keterbukaan jadi terdampak dan menjadi cluster baru.'

"PSSI mungkin perlu belajar dari tataran pemerintah. Presiden saja umumkan, waktu 13 Maret malam bawah Menteri Perhubungan kena, lalu pelantikan Istana juga ada yang kena, tak ada yang ditutup-tutupi. Belajar lah dari lingkungan yang sudah dan itu bukan sesuatu yang aib. Kami dukung sepenuhnya PSSI tapi jangan terlalu lama. Poinnya, segera dilakukan pelatnas," lanjutnya.

Gatot juga menilai tak ada persoalan lain yang signifikan sehingga mempengaruhi program pelatnas. Apalagi anggaran Timnas juga sudah diberikan.

"Justru kalau mundur-mundur kasihanilah Kemenpora dan PSSI. Auditor akan melihat juga pasti. Tanda tangan Momerandum of Understanding (MoU) sudah tanggal sekian, tapi mundur pelatnasnya," kata dia menegaskan.




(mcy/cas)

Hide Ads