Ajakan kepada para suporter untuk memboikot Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) karena Shopee Liga 1 2020 batal lanjut mengemuka. Slemania memberikan komentar.
Ditundanya kompetisi Shopee Liga 1 memunculkan banyak pertanyaan di benak para suporter. Mereka kemudian mengaitkan dengan gelaran Pilkada yang terus berjalan kendati kondisi pandemi Virus Corona belum mereda.
Saking kecewanya suporter, kini muncul berbagai ajakan untuk tidak memilih atau golput di pilkada Desember mendatang. Ajakan itu banyak tersebar di media sosial.
![]() |
Salah satunya akun instagram @supportyourlocalteam.id_. Akun tersebut mengunggah postingan yang mengajak agar suporter tidak berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) saat Pilkada.
"Liga ditunda lagi Suporter bertindak," tulis akun tersebut seperti dilihat detikcom, Kamis (1/9/2020).
Ketua Umum Slemania Rengga Dian Sanjaya saat dimintai tanggapan soal ajakan tidak ke TPS itu menegaskan jika Slemania bukan organisasi politik.
"Slemania bukan organisasi politik dan tidak ada urusannya dengan politik," kata Rengga, Kamis (1/10/2020).
Oleh karena itu, dia membebaskan anggotanya untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada.
"Jadi kita membebaskan anggota kita untuk menggunakan hak miliknya atau tidak. Itu hak pribadi masing-masing," kata dia lagi.
Shopee Liga 1 seharusnya lanjut, Kamis (1/10/2020). PSS Sleman vs Persik Kediri yang rencananya digelar setelah vakum selama enam bulan.
Sudah sejak Maret 2020, Shopee Liga 1 tak bisa digelar karena tingginya kasus penularan COVID-19 di Indonesia.
Simak Video "Erwin Aksa Ungkap soal Anies Utang Rp 50 M ke Sandiaga"
[Gambas:Video 20detik]
(cas/adp)