Satu pemain Persipura Jayapura yang positif COVID-19 merupakan orang tanpa gejala. Penggawa Mutiara Hitam itu menjalani isolasi mandiri.
Persipura tak menyebutkan identitas pemain yang terinfeksi virus Corona itu. Penanganan langsung dilakukan oleh tim dokter Persipura, karantina mandiri selama 10 hari pun dilakukan.
"Kami lakukan isolasi mandiri, ini kan juga tanpa keluhan tanpa gejala jadi 10 hari isolasi mandiri," kata dokter tim Persipura, dr Benny Suripatty, kepada detikcom, Senin (5/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Persipura mengumumkan satu pemainnya positif COVID-19 melalui akun Instagram resminya, Sabtu (2/10/2020). Tim berjuluk Mutiara Hitam menjalani tes swab pada Senin (28/9/2020) di Kota Batu.
Swab diikuti oleh 32 orang dan satu pemain Persipura diketahui positif COVID-19. Benny menyebut, protokol tetap dari Kementerian Kesehatan dalam penanganan COVID-19 sudah dijalankan.
Termasuk memberi kebutuhan penunjang untuk memulihkan kondisi pemain, seperti pemberian sejumlah vitamin.
"Kebutuhan penunjang seperti vitamin C sudah diberikan kepada pemain itu. Kami juga carikan tempat berjemur untuk dia. Supaya dia dapat vitamin D," jelas Benny.
Menurut Benny, penularan bisa saja terjadi di luar Agrowisata Hotel Batu. Tempat dimana tim Mutiara Hitam menjalani training center (TC) sebelum menghadapi lanjutan Shopee Liga 1 2020.
Pemain Persipura tidak berada di hotel terus-terusan. Mereka juga keluar untuk membeli kebutuhan pribadi. Sehingga proses tracing belum dapat dilacak dengan maksimal.
"Apakah mereka saat di luar melepas masker, juga belum tahu. Makanya, sudah saya ingatkan untuk lebih peduli dalam menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Benny menegaskan, tim Persipura sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tempat cuci tangan dadakan dibuatkan setelah permintaan kepada pengelola hotel dipenuhi.
"Kami masih ketat protokol. Misalnya, wastafel dadakan di area latihan. Kami request ke hotel agar disediakan," tegasnya.
Benny memastikan daya tahan tubuh pemain Persipura sangat baik. Namun, protokol kesehatan bukan dijalankan untuk pemain saja. Melainkan pencegahan penularan virus kepada keluarga pemain dan official.
"Atlet punya daya tahan tubuh bagus. Tapi kita gak tau interaksinya di rumah. Protokol kesehatan bukan buat pemain. Tapi untuk keluarga dan orang sekitarnya," ujar Benny.