Bagus Kahfi punya tips buat pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri. Dia berpendapat pemain tak perlu sering-sering kangen rumah atau orangtua di rumah.
Ia berpendapat bahwa pemain harus fokus untuk mengembangkan diri saja jika sudah memutuskan bermain di luar Indonesia. Dengan begitu, mimpi untuk tampil baik diharapkan bisa terwujud.
Bagus memang sudah tak asing dengan iklim sepakbola di luar negeri. Ia sudah dua kali mengikuti program Garuda Select di Inggris serta Italia dan tampil bersinar di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkini, ia dikabarkan akan direkrut Jong FC Utrecht atau tim muda FC Utrecht di Belanda. Bagus bahkan mengakui kalau ia sudah berlatih bersama Jong FC Utrecht meski sudah membantah gabung ke peserta Eredivisie itu.
"Pesan saya, jangan sering-sering kangen-kangenan sama orang tua, harus bisa jauh dari orang tua, kampung halaman, rumah," kata Bagus dalam diskusi virtual.
"Pokoknya jangan sia-siakan masa muda kalian, kalau bisa ke mana saja, kalau bisa keliling dunia kenapa tidak? Ini jadi pengalaman dan perjalanan luar biasa. Jangan sia-siakan," ujarnya menambahkan.
![]() |
Bagi Bagus, bahasa tak terlalu menjadi masalah di dalam lapangan karena sepakbola punya bahasa universal. Masalah baru timbul dalam kehidupan sehari-hari kala berkomunikasi dengan pemain atau orang-orang di sana.
Masalah itu bisa diatasi dengan meluangkan waktu untuk mempelajari bahasa lokal. Untuk kasus Bagus, ia diberikan guru bahasa khusus.
"Bahasa memang tak ada masalah, tetapi untuk berkomunikasi beberapa kali ada masalah karena kami tak mengerti atau kurang paham apa yang dikatakan pelatih," tutur saudara kembar Bagas Kaffa.
"Tapi saya ada sesi belajar bahasa Inggris. Mungkin jadi lebih mudah," ucapnya.
Bagus Kahfi memang ramai dikabarkan diminati klub-klub Eropa sebelum dihubung-hubungkan dengan Jong FC Utrecht. Naluri mencetak golnya menjadi salah satu alasan klub-klub di sana menaruh minat ke bintang Timnas Indonesia U-19 itu.
(aff/krs)