Menteri PUPR, Basuki Hadilmuljono menegaskan renovasi pembangunan venue Piala Dunia U-20 harus selesai sesuai target waktu. Plus, berstandar FIFA.
Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadilmuljono di sela-sela acara penandatanganan kontrak dan kick off renovasi stadion dan lapangan sepakbola, pada Jumat (6/11/2020) melalui media virtual. Tercatat ada tiga paket yang akan dikerjakan oleh dua kontraktor terpilih. Dari tiga paket itu kemudian ditetapkan waktu pengerjaannya hanya enam bulan atau 180 hari kalender.
"Saya terima kasih kepada Menpora yang menjadi host untuk menyaksikan panandatanganan kontrak ini. Hal ini kami maksudkan agar sejajar memberikan semangat kepada Timnas yang sedang berlatih keras untuk menghadapi World Cup tahun depan. Kita imbangi dengan kita menyediakan prasarana yang lebih baik untuk dapat digunakan untuk mereka yang bertanding nanti. Insya Allah dengan prasaran baik dan semangat latihan skuad garuda nanti akan menghasilkan sesuatu yang kita harapakan," kata Basuki dalam dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta kepada pelaksana renovasi stadion agar pekerjaan tersebut dijadikan kesempatan untuk dapat membuat stadion-stadion di Indonesia bertaraf internasional sesuai dengan standar FIFA.
"Terutama lighting dan rumputnya, kita cuma punya wktu enam bulan, jadi pergantian rumput harus dihitung dengan baik supaya saat enam bulan nanti bisa kita pakai pertandingannya," ujarnya.
"Terutama lightingnya, jadi kalau nanti ada additional coursenya akan mungkin dalam desain kurang, saya kira ada prosedurnya. Menurut saya kesempatan ini mohon dapat dipakai untuk memperbaiki venue sesuai dengan standar FIFA," dia menegaskan soal standar stadion untuk venue Piala Dunia U-20 itu.
![]() |
Hal itu diungkapkan Basuki karena ia tahu betul bahwa FIFA cukup keras dalam hal syarat infrastruktur. Berbeda ketika saat pengerjaan Asian Games 2018.
"Kami mendengar dari Bapak Menpora, FIFA agak keras, beda dengan International Olympic Committee (IOC) Asian Games. Jadi kita harus memenuhi betul syarat tersebut, tapi kita ambil hikmahnya bahwa kita akan punya prasarana dan venue yang baik."
"Kadang-kadang kita memang harus dikerasi. Jadi ambil hikmahnya kita harus punya venue yang baik bertaraf internasional di beberapa kota yang akan jadi tuan rumah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Basuki juga meminta seluruh pihak terkait bekerja sama untuk ikut mengawasi, tak terkecuali kontraktor. "Supaya baik drainase rumput, dan lightingnya sudah pasti karena itu akan menjadi indikator untuk media penyiarannya. Tapi saya yakin dengan pengalaman Nindya Karya dan PP dalam menyiapkan venue Asian Games, saya yakin ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya."
"Tapi ini waktu cuma enam bulan, tolong jangan sampai mundur, dan tidak ada alasan untuk itu. Harus bisa benar benar disiapkan dengan baik," tegas dia kemudian.
(mcy/aff)