Robert Alberts, pelatih Persib Bandung, mengomentari keputusan FIFA menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia untuk dua tahun ke depan atau 2023. Penundaan disebabkan karena pandemi COVID-19. Tak hanya Piala Dunia U-20, Piala Dunia U-17 2021 yang akan digelar di Peru juga bernasib sama.
Penundaan dua ajang unjuk gigi para pemain muda ini mendapatkan sorotan dari Robert Alberts. Pria asal Belanda itu menggarisbawahi mengenai peraturan batas usia jika turnamen ini diselenggarakan pada tahun 2023. Otomatis akan ada beberapa pemain yang batas usianya melewati kategori.
"Menarik untuk dinantikan mengenai peraturan usia jika Piala Dunia itu digelar tahun 2023. Karena banyak pemain muda yang bercita-cita untuk membela Indonesia di ajang Piala Dunia usia muda," ujar Robert seperti dikutip dari laman resmi Persib Bandung, Senin (28/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Robert merasa prihatin, sebab Timnas U-19 yang diasuh pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong telah melakukan pemusatan latihan intensif baik di Tanah Air maupun mancanegara dari jauh-jauh hari.
"Saya sangat berharap ada keputusan yang bijak mengenai hal ini, bila memungkinkan untuk menambah batas usia maksimal. Karena seperti yang kita tahu, sebelumnya sudah ada tim yang benar-benar mempersiapkan Piala Dunia ini sebelum mereka mendapatkan kabar penundaan," katanya.
![]() |
Piala Dunia U-20 2021 awalnya akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-12 Juni 2021. Enam kota dan enam stadion telah ditunjuk sebagai lokasi turnamen, yakni Jakarta (Gelora Bung Karno), Kabupaten Bandung (Si Jalak Harupat), Surabaya (Gelora Bung Tomo), Kabupaten Gianyar (Kapten I Wayan Dipta), Solo (Manahan), dan Palembang (Gelora Sriwijaya).
Aroma pembatalan Piala Dunia U-20 sudah tercium sejak jauh-jauh hari. Sampai saat ini, FIFA tak kunjung datang untuk melihat persiapan Indonesia, yang seharusnya sudah terjadi pada Maret lalu.
"Sesungguhnya Pemerintah sudah berupaya keras untuk meyakinkan FIFA tentang keseriusan yang ditunjukkan oleh Pemerintah bersama PSSI, melalui surat yang dikirimkan padaawal Desember 2020 kepada Presiden FIFA termasuk juga upaya dalam mengatasi masalah pandemi COVID-19," tulis Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam rilisnya.