Kaleidoskop Sepakbola Nasional Sepanjang 2020

Kaleidoskop Sepakbola Nasional Sepanjang 2020

Muhammad Robbani - Sepakbola
Kamis, 31 Des 2020 05:45 WIB
Pesepak bola Persebaya Surabaya David Da Silva (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Persik Kediri Faris Aditama (kiri) dan Andri Ibo (kanan) dalam laga pembuka Liga-1 Indonesia di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Kaleidoskop sepakbola nasional 2020. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Jakarta -

Tahun 2020 tak banyak meninggalkan kesan di jagat sepakbola nasional. Malahan, kegiatan olahraga paling populer ini mandek dan lebih banyak diwarnai drama.

Semua terasa indah ketika Shopee Liga 1 digelar pada awal tahun, tepatnya pada 29 Februari. Persebaya Surabaya kontra Persik Kediri menjadi laga pembuka di Stadion Gelora Bung Tomo yang dihadiri puluhan ribu pasang mata.

Biasanya, kick-off Shopee Liga 1 molor sampai ke pertengahan tahun sebagaimana yang terjadi pada musim sebelumnya. Komitmen PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memulai kompetisi lebih awal patut diberi kredit tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayang, momentum bagus ini tak bertahan lama. Presiden RI Joko Widodo kemudian mengumumkan dua orang terinfeksi COVID-19 pada awal Maret.

Pada perkembangannya, penyebaran virus Corona terjadi secara masif di Tanah Air. Nasib kompetisi kemudian mulai dipertanyakan atas kondisi itu.

ADVERTISEMENT

PSSI kemudian memutuskan status force majeure pada 27 Maret saat kompetisi baru berjalan tiga pekan. Dalam Surat Keputusan (SK) bernomor 48/SKEP/III/2020, PSSI menghentikan sementara kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 sampai Bulan Juni.

Bhayangkara FC vs Persija Jakarta di Shopee Liga 1 2020 menyajikan duel yang seru. Perang bintang itu tanpa pemenang.Bhayangkara FC vs Persija Jakarta salah satu laga di Shopee Liga 1 2020 Foto: Grandyos Zafna

Rencana melanjutkan Shopee Liga 1 ternyata tak berjalan mulus karena sampai Bulan Juni pandemi masih juga belum terkendali. Kemudian PSSI mengeluarkan SKEP/53/VI/2020 yang intinya memutuskan kompetisi lanjut pada Oktober.

Rencana ini kembali tak berjalan karena izin Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tak didapatkan sehingga lanjutan kick-off tak bisa jalan pada Oktober. PSSI dan PT LIB kemudian memutuskan kompetisi dilanjut pada awal Februari 2021.

Namun, sampai akhir tahun 2020 izin dari Polri belum juga didapatkan. Nasib Shopee di lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2 kembali menjadi tanya tanya.

Menggantungnya nasib kompetisi membuat banyak pemain asing cabut. Petteri Pennanen dari Tira Persikabo menjadi gerbong pertama yang cabut.

Kini mayoritas klub ditinggal pemainnya asingnya. Kecuali Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIS Semarang, dan PSS Sleman yang susunan pemain asingnya masih komplit.

Cabutnya mereka dari Shopee Liga 1 ditengarai karena masalah pemotongan gaji dimana pemain cuma menerima maksimal 25 persen. Selain itu, kelanjutan kompetisi juga masih menjadi tanda tanya sampai hingga saat ini.

Dinamika PSSI, Timnas Indonesia, hingga Shin Tae-yong

Bukan cuma kompetisi domestik yang carut-marut. Timnas Indonesia U-19 kini harus mengubur mimpinya tampil di Piala Dunia U-20 2021 karena FIFA memutuskan menundanya ke 2023.

Padahal Timnas U-19 sudah mempersiapkan diri sejak awal tahun, tepatnya pada 13 Januari, dengan menggelar seleksi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Total 59 pemain dipanggil yang 28 di antaranya terpilih menjalani TC lanjutan di Thailand.

Karena kegiatan sepakbola vakum, Shin Tae-yong beserta para stafnya pulang ke Korea Selatan pada 3 April. Timnas U-19 kemudian hanya menjalani latihan virtual selama Shin Tae-yong berada di kampung halaman.

Shin Tae-yong pada perjalanannya tak kunjung kembali ke Indonesia. Hal itu kemudian diwarnai pengunduran diri Ratu Tisha Destria dari posisi Sekjen PSSI pada 13 April.

Mundurnya Ratu Tisha sempat diduga sebagai keengganan Shin Tae-yong kembali ke Indonesia. Diketahui, Ratu Tisha berperan penting dalam keputusan Shin Tae-yong untuk melatih Timnas Indonesia.

PSSI kemudian membentuk Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia. Salah satu tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja Pelatih Timnas Indonesia yang kemudian diduga sebagai cara PSSI untuk menyingkirkan Shin Tae-yong yang tak kunjung kembali ke Indonesia.

Setelah melalui berbagai drama, Shin tae-yong akhirnya tiba pada 22 Juli. Eks pemain Seongnam Ilhwa Chunma itu pun menggelar TC buat Timnas U-19 dan Timnas Indonesia senior secara berbarengan pada akhir Juli.

Timnas Indonesia menuju SEA Games 2021Shin Tae-yong sempat berpolemik dengan PSSI. Foto: dok. PSSI

Karena dugaan beberapa pemain terinfeksi COVID-19, TC Timnas U-19 dan Timnas Indonesia Senior molor sampai 7 Agustus. Timnas U-19 kemudian melanjutkan TC ke Kroasia sementara Timnas Indonesia Senior dibubarkan karena Kualifikasi Piala Dunia hingga Piala AFF ditunda.

Di Kroasia, Timnas U-19 menjalani latihan dan uji coba sebanyak 11 kali. Garuda Muda mencatat lima kemenangan, imbang tiga kali, dan kalah tiga kali.

Timnas U-19 pun pulang pada akhir Oktober dan Shin Tae-yong juga diberikan kesempatan beristirahat sampai 1 Desember di Korea. Lagi-lagi Shin Tae-yong menunda-nunda kedatangannya ke Indonesia dan baru tiba pada 11 Desember.

Nova Arianto sempat bertindak sebagai pelatih di tengah absennya Shin Tae-yong. Sayang, sesaat sebelum berangkat ke Spanyol FIFA memutuskan menunda gelaran Piala Dunia U-20 ke 2023.

PSSI pada akhirnya tetap memutuskan mengirim Timnas U-19 ke Spanyol dengan memanggil 30 pemain. Tiga pemain Timnas Indonesia U-19 ditinggal di Jakarta karena reaktif COVID-19.

Sementara tiga pemain lain yang berkarier di luar negeri diharapkan menyusul ke Spanyol. Mereka adalah Elkan Baggott, Witan Sulaeman, dan Kelana Noah Mahessa.

Keputusan PSSI tetap mengirim Timnas U-19 ke Spanyol untuk persiapan Piala Asia U-19 yang akan digelar di Uzbekistan pada 3-20 Maret 2021. Namun, nasib Piala Asia U-19 juga kini menjadi tanda tanya. Sekjen AFC Dato Windsor Paul mengungkapkan, kepastian Piala Asia U-19 akan segera diumumkan konfederasi dalam waktu dekat.

"Kami harus mengacu pada Komite Kompetisi sebelum mengambil keputusan selanjutnya. Saya yakin keputusan akan diambil dalam satu atau dua pekan mendatang," kata Dato Windsor Paul seperti dikutip New Straits Times.



Simak Video "Video Shin Tae-yong Jadi Wakil Presiden Sepakbola Korea Selatan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads