Shopee Liga 1: Kompetisi Setop, Pemain PSS Sleman Latih SSB

Shopee Liga 1: Kompetisi Setop, Pemain PSS Sleman Latih SSB

Jauh Hari Wawan S - Sepakbola
Jumat, 08 Jan 2021 16:00 WIB
PSS Sleman Jefri Kurniawan menjadi pelatih SSB karena Shopee Liga 1 setop.
Pemain PSS Sleman, Jefri Kurniawan, menjadi pelatih SSB. (Foto: dok.PSS Sleman)
Jakarta -

Gelandang PSS Sleman, Jefri Kurniawan, mengisi waktu kekosongan kompetisi dengan menjadi pelatih Sekolah Sepakbola. Dia juga punya saran untuk Shopee Liga 1.

Nasib Shopee Liga 1 2020 masih buram. Pihak kepolisian hingga saat ini belum juga mengeluarkan izin keramaian. Kompetisi kasta tertinggi Indonesia ini diyakini makin sulit terselenggara karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Di tengah carut marutnya kompetisi ini, pemain pun mulai putar otak untuk bisa bertahan. Sedang bagi pemain lain menganggap jeda kompetisi sebagai peluang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diutarakan gelandang PSS Sleman, Jefri Kurniawan yang kini menjadi pelatih SSB.

"Beberapa bulan lalu, saya mengikuti kursus lisensi kepelatihan. Mumpung ada waktu, akhirnya saya coba untuk melatih anak-anak di SSB," kata Jefri kepada wartawan, Jumat (8/1/2020).

ADVERTISEMENT

Ya, pada November 2020 lalu Jefri dan satu pemain Super Elja lainnya, yakni I Gede Sukadana, mengikuti kursus kepelatihan lisensi C AFC yang digelar oleh PSSI melalui Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di Bali. Setelah mendapat cukup bekal, Jefri pun langsung mengimplementasikan ilmunya dengan ikut menjadi pelatih di SSB di tengah vakumnya Shopee Liga 1.

Menurut Jefri, ini adalah langkah tepat sebagai persiapan ketika ia sudah pensiun menjadi pemain sepakbola.

"Saya masih punya waktu dan kesempatan untuk mempersiapkan transisi setelah tidak lagi bermain sepakbola nantinya. Salah satunya dengan menerapkan ilmu kepelatihan yang saya dapatkan kemarin," ungkapnya.

Bicara soal kompetisi yang masih abu-abu, Jefri pun menyarankan untuk lebih baik fokus ke persiapan Shopee Liga 2021. Dibanding harus melanjutkan Liga yang tertunda.

"Lebih baik setop untuk memutar kompetisi 2020, fokus ke Liga 2021 dengan persiapan lebih matang. Bukan cuma untuk kebaikan pemain, tapi juga untuk kebaikan klub, operator dan demi kemajuan sepak bola Indonesia. Apalagi event Piala Dunia U20 di Indonesia juga ditunda," pungkasnya.

(cas/ran)

Hide Ads