Komisi X DPR RI siap membantu meyakinkan pihak kepolisian untuk mengeluarkan izin buat Shopee Liga 1. Sebelumnya mereka juga telah menyatakan dukungan.
Pernyataan dukungan penyelenggaraan Shopee Liga 1 dilontarkan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam Webinar bersama PSSI pada, Jumat (29/1/2021). Saat itu, Syaiful Huda berjanji akan membuat payung hukum soal suporter.
Menurutnya, salah satu alasan Polri enggan mengeluarkan izin adalah karena mempertimbangkan alasan suporter. Polri tak mau mengambil resiko meski PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub sudah sepakat bahwa kompetisi digelar tanpa penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, Komisi X DPR juga menyatakan kesiapannya untuk turun tangan untuk ikut membantu mewujudkan penyelenggaraan sepakbola. Sudah terlalu lama kompetisi sepakbola Indonesia vakum sejak dihentikan pada pertengahan Maret 2020.
"Harus diakui setahun ini dunia sepak bola kita memasuki masa darurat. Saya dukung banget ini PSSI bilang mau gelar liga lagi pasca-Ramadhan. Kuncinya ada di kepolisian" kata Syaiful Huda kepada wartawan.
"Kapolri baru mungkin ada pertimbangan berbeda. Kami akan bantu PSSI untuk meyakinkan pihak kepolisian bahwa ini sudah darurat. Kami akan bantu meyakinkan kepolisian supaya liga bisa kembali digelar," ujarnya menambahkan.
Fanatisme penggemar sepakbola dalam negeri memang sangat besar. Polri menilai bahwa ada potensi terciptanya klaster COVID-19 jika sepakbola diberi izin.
Dijelaskan Syaiful Huda lagi, ia yakin PSSI sudah punya rancangan protokol kesehatan ketat untuk diterapkan di kompetisi. Memang, sejak tahun lalu PSSI telah meluncurkan protokol kesehatan yang menjadi panduan dalam penyelenggaraan kompetisi yang aman di tengah pandemi COVID-19.
"Kekhawatiran selama ini adalah suporter tidak tertib dan menciptakan klaster baru. Asumsinya suporter tidak bisa dikelola dengan baik. Ini kan asumsi tapi blm pernah ada kesempatan dan uji coba soal isu ini," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa.
"Coba dikasih kesempatan uji coba pra-liga (maksudnya pramusim), misalnya. Saya kira polisi perlu mempertimbangkan ini supaya lebih objektif, di lapangan yang akan menilai jangan berdasarkan asumsi," ucapnya.
"Nanti akan kelihatan apa suporter sportif untuk tidak hadir menonton langsung. Kami tidak ingin sepak bola jadi korban atas asumsi yang tidak benar," ucapnya.
"Pilkada sudah selesai, PSSI berkomitmen menerapkan protokol kesehatan ketat, penyaringan bertahap, akan ada pelarangan suporter menonton langsung, jadi cukup bagus. Mungkin nanti ada semacam persiapan awal menuju pembukaan liga," katanya lagi.