Adam Alis bagaikan reborn alias terlahir kembali dalam dua laga uji coba Timnas Indonesia. Pemain kelahiran 1993 itu kembali menampilkan permainan terbaiknya.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sampai dua kali menampilkan Adam. Pertama melawan Tira Persikabo, Jumat (5/3/2021). Kedua, melawan Bali United, Minggu (7/3).
Pada laga pertama Adam bermain sampai menit ke-90+3. Ia kemudian dicadangkan kontra Bali United. Saat itu, Shin Tae-yong memang menerapkan kebijakan rotasi pada laga kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, akhirnya Adam dimainkan juga pada pertengahan babak pertama lawan Bali United karena buntunya lini tengah Timnas Indonesia. Turunnya Adam lagi seolah membuktikan bahwa Shin Tae-yong sangat membutuhkan sosoknya di lini tengah timnya.
Perannya sangat dominan di lini tengah, kerja kerasnya begitu terlihat, aksinya membuat lawan kerepotan. Sangat impresif. Permainannya itu cukup memberi bukti bahwa ia masih layak untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Pada awalnya, pemanggilan Adam Alis ke Timnas Indonesia terbilang cukup mengejutkan. Maklum, permainan eks SSB Persigawa itu dianggap sudah tak sebaik masa mudanya dulu. Ada anggapan ia sudah habis.
Terlebih lagi, ia dipanggil Timnas Indonesia yang disiapkan untuk SEA Games 2021. Dalam dua edisi terakhir, sepakbola SEA Games menerapkan batasan usia 22 tahun. Setiap tim cuma diizinkan untuk mendaftarkan maksimal dua pemain di atas 22 tahun untuk berlaga di sepakbola SEA Games. Sementara Adam sudah berusia 27 tahun.
Bicara soal kemampuan, pemain kelahiran 1993 itu dikenal sebagai gelandang bertipikal menyerang. Ia kerap menunjukkan aksi-aksi eksplosif dalam membongkar pertahanan lawan.
Permainan ciamik seperti itu adalah pemandangan biasa kala ia masih berseragam Persija Jakarta, Arema FC, hingga Sriwijaya FC. Tapi, magis Adam seolah hilang semenjak ia bergabung ke Bhayangkara FC pada pertengahan musim Liga 1 2018.
Keadaan makin memburuk lagi saat Adam menderita cedera pada awal 2019 yang membuatnya harus menepi lama. Baru pada 26 Juni 2019 ia kembali merumput bersama Bhayangkara. Meski sudah kembali main, kondisi itu sempat membuat Adam bagai kehilangan sentuhan. Sudah begitu, Adam lebih banyak dimainkan sebagai pemain sayap karena Bhayangkara punya Renan Silva sebagai pengatur serangan tim.
Perlahan tapi pasti Adam Alis mulai bisa beradaptasi memainkan peran sebagai winger. Lima gol pun berhasil ia sumbang buat Bhayangkara di pengujung musim Shopee Liga 1 2019.
Namun, Adam belum punya kesempatan membuktikan diri lagi pada musim 2020. Sebab, kompetisi sepakbola Indonesia keburu dihentikan pada pertengahan Maret.
[Selanjutnya: Kepercayaan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong buat Adam Alis)