Barito Putera secara dramatis comeback usai tertinggal 0-3 dari PSIS Semarang. Pelatih Laskar Antasari Djajang Nurjaman mengungkap kunci kebangkitan timnya.
Barito Putera tertinggal 0-3 kala menghadapi PSIS di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021) dalam ajang Piala Menpora. Gol Fandi Eko Utomo, Hari Nur Yulianto, dan Komarudin membuat skuad besutan Djanur menutup babak pertama dalam posisi sulit.
Namun gol Donald Bissa pada menit ke-48 pada babak kedua membuat Bekantan Hamuk kembali percaya diri. Barito Putera kembali memperkecil kedudukan lewat gol Bayu Pradana di menit ke-84, lalu tendangan bebas Rizky Pora di injury time memaksa skor imbang 3-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bisa mengejar ketertinggalan tentunya karena daya juang pemain yang meningkat. Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan pertandingan pertama hari ini dengan hasil satu poin," kata Djajang dalam jumpa pers secara virtual usai pertandingan.
"Secara perubahan strategi, kami lebih berani memainkan bola di tengah, tidak hanya bermain melebar, tapi kami berani menusuk di depan," sambungnya.
Sementara asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury cukup puas dengan hasil tersebut. Meski gagal meraih tiga poin di depan mata, Imran menilai para pemain sudah tampil luar biasa.
"Tadi sangat bangga, bahagia, persiapan hanya dua minggu tapi anak-anak tampil luar biasa. Tapi ini sepakbola, kami lebih unggul dahulu dan berakhir imbang," kata Imran.
Pandangan berbeda diungkapkan Hari Nur Yulianto, yang turut mencatatkan nama di papan skor. Ia kecewa atas hasil imbang itu sebab PSIS tinggal selangkah lagi meraih kemenangan.
"Saya sedikit kecewa karena sudah unggul lebih dahulu. Tapi bagaimanapun hasil ini perlu disyukuri," pungkasnya.
(bai/raw)