Tak semua klub peserta Piala Menpora 2021 menggunakan jasa pemain asing. Meski begitu, beberapa klub mampu bersaing meski 'hanya' memakai pemain lokal.
Pandemi COVID-19 membuat sepakbola Indonesia mati suri selama setahun. Kondisi ini membuat finansial klub amat terganggu. Gaji pemain pun dipotong habis-habisan.
Belum adanya kepastian kapan Liga 1 akan bergulir juga membuat klub sulit mengontrak pemain asing. Akhirnya opsi menggunakan para pemain lokal saja diambil untuk mengarungi Piala Menpora 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya itulah yang dilakukan PSIS Semarang, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya. Meski begitu, ketiganya tak kalah bersaing di grup masing-masing, bahkan berhasil melaju ke delapan besar.
PSIS merupakan contoh menarik. Perpaduan pemain senior dan muda seperti Hari Nur Yulianto, Fandi Eko Utama, hingga Pratama Arhan rupanya berjalan mulus selama fase grup A Piala Menpora 2021.
![]() |
Meski pelatih Dragan Djukanovic masih harus mengatasi problem lini belakang, di mana PSIS kebobolan enam gol dalam tiga laga, namun hal itu ditutup dengan ketajaman lini depan dengan menjadi tim tersubur di Piala Menpora sejauh ini.
Sebanyak 9 gol sudah diciptakan oleh PSIS dari 19 tembakan ke gawang. Artinya, nyaris 50 persen berhasil menjadi gol. Tak hanya itu, 9 gol tadi tercipta dari enam pemain, sehingga tugas mencetak gol tak terpaku hanya pada satu orang. PSIS jelas menjadi kekuatan yang tak bisa diremehkan.
Selanjutnya ada PSM, yang sempat diterpa isu penunggakan gaji. Tak jadi favorit di Grup B yang juga diisi Persija Jakarta, Bhayangkara Solo FC, dan Borneo FC, Juku Eja justru berhasil mengejutkan publik.
Dengan persiapan hanya dua minggu, skuad besutan Syamsuddin Batola ini lolos ke perempatfinal dengan status tak terkalahkan usai meraih satu kemenangan dan dua imbang. Tiga poin bahkan didapat dengan mengalahkan Persija, yang finis sebagai juara grup.
![]() |
Perpaduan pemain muda dan senior juga terjadi di PSM. Nama-nama seperti Yakob Sayuri dan Hilman Syah ikut mencuat. Patrich Wanggai dan Zulham Zamrun pun membuktikan diri belum habis dengan ikut mencetak gol.
Mencetak 5 gol selama fase grup (terbaik keempat), PSM akan menghadapi ujian lebih berat manakala bertemu PSIS di perempatfinal, Jumat (9/4).
Tim terakhir yang lolos ke delapan besar Piala Menpora 2021 dengan bermodalkan pemain lokal adalah Persebaya. Usai ditinggal para pemain asingnya seperti Makan Konate dan David Da Silva, Bajul Ijo memilih fokus pada talenta dalam negeri.
Sederhana, Persebaya tak mau dipusingkan dengan aturan isolasi mandiri bagi orang asing yang datang ke tanah air di tengah pandemi COVID-19. Meski begitu, laju tim asuhan Aji Santoso tetap sulit dibendung.
Dua kemenangan atas Persik Kediri dan Madura United memudahkan jalan Persebaya. Meski setelahnya hanya bermain imbang dengan Persela Lamongan dan takluk dari PSS Sleman, tapi koleksi tujuh poin sudah cukup mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
![]() |
Hanya saja, ada catatan yang perlu diperbaiki Persebaya, yakni soal ketajaman lini depan. Hanya 4 gol yang mampu mereka ciptakan dari 4 laga, dua di antaranya penalti.
Namun semangat juang Persebaya juga patut diwaspadai. Permainan tim pun cukup rapi. Mereka tak panik saat bermain 10 orang dan tertinggal satu gol dari Persik. Samsul Arif dkk malah berhasil menang, dan mental pejuang itu menjadi modal berharga menghadapi Persib Bandung pada Minggu (11/4).
Salah satu dari PSM atau PSIS akan angkat koper di delapan besar Piala Menpora 2021. Namun bagaimana dengan dua tim lainnya, apakah bisa terus melaju dengan memanfaatkan local pride dalam skuad mereka? Menarik ditunggu.
Baca juga: Ini Daftar Tim di 8 Besar Piala Menpora 2021 |