Cerita Saddil Ramdani: Lebaran Pertama di Negeri Orang

Cerita Saddil Ramdani: Lebaran Pertama di Negeri Orang

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 14 Mei 2021 15:00 WIB
Saddil Ramdani merayakan Idul Fitri di negeri orang untuk pertama kalinya.
Saddil Ramdani merayakan Idul Fitri di negeri orang untuk pertama kalinya. (Foto: dok.Istimewa)
Sabah - Saddil Ramdani harus melewati Idul Fitri untuk pertama kali di negeri orang. Namun, ia tetap bersuka cita karena perhatian pelatih dan teman-temannya.

Saddil menjalani karier sepakbola di Malaysia sejak pertengahan Februari lalu. Ia bergabung dengan klub Liga uper Malaysia, Sabah FC.

Keputusannya itu membuat pemain berusia 22 tahun itu tak bisa leluasa bertemu keluarga. Termasuk saat Idul Fitri yang bertepatan 13 Mei, kemarin. Meskipun ia mendapat jatah libur 11 hari, Saddil tak bisa pulang guna mengikuti aturan yang ditetapkan tim.

"Iya Lebaran di sini dan baru pertama kali, alhamdullilah berjalan lancar walau Lebaran sendiri. Tapi di sini banyak anak rantau, saya juga tak merasa kesepian karena ada di beberapa teman juga yang merantau, jadi saya banyak berkunjung ke rumah mereka untuk silaturahmi," cerita Saddil kepada detikSport, Jumat (14/5/2021).

Menurut Saddil, tidak hanya rekan-rekannya, pelatihnya Kurniawan Dwi Yulianto, juga mengundangnya untuk bisa merayakan hari pertama Idul Fitri di apartemennya.

"Saya senang karena ada sosok orang tua yaitu coach Kurniawan. Dia sangat memperhatikan saya di sini, baik saat bulan puasa, juga sekarang," ujarnya.

Saddil mengakui sempat ada rasa khawatir menjalani Ramadan dan Lebaran di negeri orang. Terlebih dia terbiasa dengan rutinitas mengunjungi rumah sanak saudara sampai malam.

"Tadinya mikir, seperti apa ya rasanya Lebaran dini, lalu membayangkan tak bersama keluarga, tak bisa bercanda. Karena biasanya setelah salat id, saya enggak pulang ke rumah dulu, ke rumah nenek, om, teman, pokoknya sampai malam, terus lanjut lagi besok jalan," dia mengungkapkan.

"Tapi di sini bedanya, setelah saya silaturahmi, ke rumah manajer, coach, dokter juga, setelah itu saya pulang, persiapan lagi buat besok.

Suasana ke lebih mental sendiri meskipun di sini saya juga tak sendiri karena masyarakatnya juga sangat ramah dan baik."

Ia juga tak menepis ada kerinduan akan masakan buatan ibundanya. Mulai dari ikan asin bakar, jagung giling, hingga sayur daun kelor dan bayam.

"Saya rindu masakan mama yang itu. Biasanya makan bareng, pagi siang, malam. Tapi semua itu akhirnya terobati dengan keberadaan pelatih (Kurniawan). Soalnya, mereka anggap saya sebagai anak dan adik sendiri, makanya makanannya jadi tidak terlalu dipikirkan," katanya.

Saddil sudah merencanakan untuk pulang ke Indonesia pada bulan depan. Tapi jika mendapat izin dan libur kembali.

"Harapannya sih diizinkan. Saya bersyukur berterima kasih diberi kepercayaan pekerjaan ini. Saya berharap bisa berguna bagi banyak orang dan tim ini, bisa membantu coach, rekan-rekan tim, dan motivasi saya ingin berkembang lebih dari sebelumnya, dan terus belajar," kata Saddil berdoa di Lebaran ini.




(mcy/cas)

Hide Ads