Duel Indonesia vs Uni Emirat Arab diwarnai insiden salah putar lagu kebangsaan RI. Kejadian serupa pernah dilakukan pula oleh panitia pelaksana di Tanah Air.
Timnas Indonesia menghadapi UEA di Zabeel Stadium Dubai pada laga terakhir mereka di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Jumat (11/6/2021) malam WIB. Skuad Garuda diganyang tuan rumah dengan skor telak 0-5.
Ada kejadian kurang mengenakkan tepat sebelum pertandingan dimulai. Insiden tersebut terjadi saat Timnas Indonesia akan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih memutarkan "Indonesia Raya", panitia pelaksana justru mengumandangkan lagu kebangsaan Malaysia, "Negaraku". Evan Dimas dkk yang khusyuk bersiap mendengarkan anthem RI sontak bingung, sebelum berupaya melancarkan protes ke panitia.
Kesalahan tersebut disadari pihak panitia UEA yang kemudian mengganti lagu "Negaraku" dengan "Indonesia Raya". Pasukan Shin Tae-yong kembali dengan sikap sempurna dan mendengarkan dengan khidmat lagu kebangsaannya.
Kekeliruan itu menjadi pembicaraan hangat para penggemar Tanah Air di media sosial. Tidak sedikit yang kecewa dan marah dengan panitia pelaksana UEA, lantaran dianggap menghina Indonesia.
Usut punya usut, kejadian salah putar lagu kebangsaan rupanya pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya di ajang Piala Asia U-19 2018 antara Korea Selatan vs Yordania.
Baca juga: Timnas Indonesia Hancur Lebur di Dubai |
Pada laga yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga bulan Oktober 2018 itu, panitia pelaksana keliru memutarkan lagu kebangsaan Korea Selatan. Alih-alih mengumandangkan lagu "Aegukga", panpel justru menyetel lagu "Aegukka" alias anthem Korea Utara!
Skuad Korea Selatan U-19, yang sudah dalam sikap sempurna, lantas bingung karena lagu yang diputar bukan anthem mereka. Kekeliruan tersebut membuat marah ofisial Negeri Gingseng, hingga melayangkan protes kepada AFC.
Kemarahan itu jelas bukan tanpa sebab. Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih terlibat Perang Korea yang berlangsung sejak 1950.
Kedua negara menandatangani gencatan senjata pada 1953. Namun, Korea Selatan dan Korea Utara belum menyepakati perjanjian damai hingga saat ini.
Panitia pelaksana Indonesia di Piala AFC U-19 2018 telah meminta maaf atas kesalahan tersebut. Pihak PSSI juga mengganti panitia yang melakukan kekeliruan memalukan itu.
(bay/cas)