Liga 3 Belum Jelas, Persiku Kudus Ngaku Banjir Pelamar jadi Pelatih

Liga 3 Belum Jelas, Persiku Kudus Ngaku Banjir Pelamar jadi Pelatih

Dian Untoro Aji - Sepakbola
Kamis, 22 Jul 2021 17:10 WIB
Manajer Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah
Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Ardyansyah, menaku kebanjiran pelamar posisi pelatih. (Foto: detikcom/Dian Untoro Aji)
Kudus -

Persiku Kudus mengaku kebanjiran pelamar untuk posisi pelatih kendati Liga 3 2021 masih belum jelas. Ada di antaranya yang pernah berkiprah di Liga 1.

Hal itu diungkapkan oleh manajer Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah kepada wartawan ditemui di Kudus, Kamis (22/7/2021).

"Ada 50 orang daftar jadi official, khusus untuk pelatih dan asisten pelatih tadi ada 16 orang sudah masuk. Sudah ada lisensi A, lisensi B, lisensi C AFC dan juga termasuk ada pelatih dan asisten pelatih dari liga 1," kata Ferdaus kepada pewarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdaus menjelaskan Persiku Kudus mulai mempersiapkan untuk ajang liga 3 Jateng. Pendaftaran untuk seleksi tersebut dibuka sejak 19 Juli sampai 28 Juli 2021.

"Kemarin pendaftaran mulai dari pelatih sampai pemain, ada hari ini sistem laporan sudah ada 120 untuk pemain terdiri 40 pemain lokal dan 80 pemain non lokal," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Saya kurang hafal namanya di antaranya 16 orang itu ada pernah asisten dan pelatih di Liga 1. Klub yang pernah juara Liga Indonesia. Ada dua orang ya," sambung Ferdaus.

Menurutnya masyarakat saat ini berharap agar sepakbola Indonesia kembali bergulir. Disebutkan bahwa sepakbola menjadi hiburan masyarakat di tengah pandemi virus Corona. Pihaknya pun siap jika liga nantinya digelar dengan protokol kesehatan ketat.

"Melihat kondisi lapangan yang ada, Persiku kondisi pandemi sejak tahun 2020 kompetisi tidak ada, ini menjadi hal tidak baik untuk prestasi olahraga. Untuk itu saya berharap agar liga bisa kembali digelar meski harus dengan prokes ketat, karena sepak bola menjadi hiburan masyarakat Indonesia," terang Ferdaus.

Kudus sempat menjadi sorotan nasional karena angka kematian kasus COVID yang tinggi. Pada rentang Mei sampai 15 Juni, ada 440 angka kematian di Kudus.

(cas/rin)

Hide Ads