Kompetisi Liga 1 2021 yang tak kunjung digelar membuat Dragan Djukanovic memilih mundur dari kursi pelatih PSIS Semarang. Pihak klub memaklumi keputusan itu.
Dragan Djukanovic mengakhiri masa baktinya bersama PSIS setelah bersama sekitar 1,5 tahun lebih. Sebelum mundur, pria asal Montenegro itu sempat mengkritisi PSSI.
Ia gerah dengan menyebut PSSI tak becus dalam bekerja. Selain itu, ia juga bosan dengan janji-janji PSSI yang mau menggulirkan kompetisi tapi tak kunjung terlaksana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai hari ini coach Dragan sudah tidak bersama PSIS. Beliau memilih mengundurkan diri karena ketidakjelasan kompetisi di sini yang berlarut-larut," kata CEO PSIS Semarang A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, dalam rilis klub.
"Kami menghormati itu dan selalu mendoakan coach Dragan selalu sukses ke depannya," ujarnya lagi.
Dragan Djukanovic datang ke PSIS pada akhir 2019 dengan jabatan direktur teknik. Ia menggantikan posisi Bambang Nurdiansyah yang saat itu menjadi pelatih kepala.
PSIS Semarang kemudian memutuskan Dragan Djukanovic menjadi pelatih kepala pada awal 2020. Kiprahnya sebagai pelatih PSIS cuma memimpin beberapa laga awal Liga 1 2020 dan Piala Menpora 2021.
Selebihnya, ia lebih banyak menunggu kejelasan kompetisi. Setelah jengah menunggu, ia akhirnya memutuskan mundur.
Kabarnya, ia akan melatih klub kasta kedua Liga Yunani yakni Karaiskakis Football Club. Tapi belum ada pengumuman resmi soal ini.
Sementara itu, kursi pelatih yang kosong bakal diisi oleh Imran Nahumarury. PSIS harus cepat mencari pengganti karena Imran baru mengantongi lisensi A AFC.
Sementara syarat melatih klub Liga 1 adalah punya lisensi AFC Pro atau yang setara. Biasanya, pelatih caretaker yang tak memenuhi syarat hanya diizinkan memimpin tim beberapa pertandingan saja.
Simak video 'Menpora Pastikan Polri Izinkan Liga 1 Digelar 27 Agustus':