Persiraja Banda Aceh: Wadah Pemain Tanah Rencong Unjuk Gigi

Persiraja Banda Aceh: Wadah Pemain Tanah Rencong Unjuk Gigi

Muhammad Robbani - Sepakbola
Jumat, 17 Sep 2021 10:40 WIB
Presiden Persiraja Banda Aceh Nazarudin Dek Gam
Presiden Persiraja Banda Aceh Nazarudin Dek Gam ungkap misi khusus klubnya. (Foto: Muhammad Robbani/detikSport)

Pada tiga awal Liga 1 2020 misalnya, tim asuhan Joko Susilo berhasil mencatatkan diri sebagai satu-satunya klub yang tak kebobolan. Dalam menyambut Liga 1 2021, beberapa pemain terbaik mereka malah diborong Persis Solo; dari Miftahul Hamdi hingga Assanur Rijal.

Sejauh ini mereka setidaknya masih cukup kompetitif, meraih tiga poin hasil sekali kalah dan sekali menang. Pada partai pertama mereka takluk 1-2 dari Bhayangkara, lalu menang dramatis 3-2 atas PSS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mau menjadikan pemain Aceh tampil di pentas nasional agar estafet ini tak putus. Terakhir (kontra PSS) kami tampilkan pemain muda yakni Subhan dan Ramadhan yang baru berusia 18 dan 20 tahun, ternyata mereka main bagus. Itu pertama kami kasih kesempatan main 90 menit, hasilnya luar biasa," tutur Dek Gam.

"Kalau seandainya virus corona tak hadir ke negeri ini kami yakin bisa 3 besar. Karena antusiasme pendukung kami luar biasa, saya yakin Persiraja akan sukses. Tapi Tuhan berkehendak lain dengan datangnya corona ini. Jadi masyarakat Aceh nggak bisa mendukung langsung timnya, kami juga tak bisa main di kandang sendiri. Otomatis target tersebut kami turunkan dari 3 besar menjadi 7 besar," ucap Dek Gam.

ADVERTISEMENT

Selain bermodal talenta lokal, Persiraja juga minim sumber dana. Sponsor yang mereka dapatkan saat ini cuma cukup untuk membiayai sementara operasional klub karena jumlahnya tak besar.

"Pengeluaran Persiraja itu 80 persen uang pribadi saya, sponsor itu tak seberapa malah tak cukup untuk menggaji bulan pemain. Kondisi ini sangat tidak sehat, saya tak tahu bisa bertahan sampai kapan dengan kondisi begini. Nggak mungkin dong rugi terus," ucap pria anggota Komisi III DPR RI.

"Kita doakan saja pandemi ini cepat berlalu sehingga Persiraja bisa dapat sponsor yang lebih baik lagi. Kalau bisa main di kandang sendiri supaya kami bisa mendapat penjualan tiket," katanya.

Terakhir, ia juga berharap kompetisi Liga 1 bisa berjalan dengan lancar sampai akhir musim. Ia mau semua berjalan dengan baik di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini.

"Saya sampai saat ini belum tahu berapa PT LIB dapat dana (dari sponsor), berapa yang disalurkan ke klub? Karena belum ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), harus secepatnya RUPS. Kalau ada keuntungan lebih seharusnya subsidi ditambah. Kalau ada kekurangan harus diselesaikan demi kompetisi," ujarnya.

"Uneg-uneg saya salah satunya soal wasit, kami kena lawan Sleman soal gol (Irfan Bachdim). Saya tak menyalahkan Sleman, tapi wasitnya tak tegas. Kami harapkan komite wasit memberikan ketegasan agar wasit tak main-main. Sedang kompetisi kok main-main, harus lebih profesional. Nggak boleh memihak siapapun," ucapnya menegaskan.

"Nggak boleh lagi terjadi penalti kontroversial atau kontroversi gol karena kami tak ada VAR. Tapi yang sudah terjadi biarlah terjadi, namanya manusia punya kesalahan. Kami minta kepada PT LIB untuk membenahi," kata Dek Gam berseru.


(raw/ran)

Hide Ads