PSIM Yogyakarta berusaha realistis dengan peluangnya yang satu grup dengan 'klub sultan' macam PSG Pati (AHHA PS Pati) dan Persis Solo di Liga 2 2021.
Di babak penyisihan Liga 2 2021, PSIM Yogyakarta menempati Grup C bersama Persis Solo, PSG Pati (AHHA PS Pati), Persijap Jepara, PSCS Cilacap, dan Hizbul Wathan.
Pelatih PSIM Yogyakarta Seto Nurdiyantoro pun realistis melihat peluang timnya lolos dari babak penyisihan. Perkembangan tim lawan yaitu Persis Solo dan PSG Pati (AHHA PS Pati) yang menjelma jadi 'klub Sultan' Liga 2 2021, menjadi catatan tersendiri.
"Kami harus akui, peluang tim saya kecil. Tapi, anak-anak harus tetap berjuang keras di lapangan. Jangan lihat nama besar pemainnya," kata mantan playmaker Timnas Indonesia era 2000-an ini.
Selain Persis Solo dan PSG Pati (AHHA PS Pati) yang kini banyak diisi pemain berlabel Timnas, Seto menganggap, tim lain juga bermaterikan pemain cukup merata di semua lini.
"Semua kami waspadai. Bukan hanya PSG dan Persis," imbuh pelatih yang pernah mengantarkan PSS Sleman promosi ke Liga 1 ini.
Dengan materi kombinasi pemain senior seperti Benny Wahyudi, Hendika Arga, pemain muda berpotensi Ilham Irhaz, dan eks Persib Bandung Ahmad Baasith, Seto tetap yakin bisa lolos.
"Optimistis harus, tapi soal hasil biarlah Semesta yang menentukan," katanya.
Meski peluang timnya kecil lolos dari lubang jarum Grup C Liga 2 2021, Seto mengajak semua pendukung Laskar Mataram mendoakan perjalanan Benny Wahyudi dkk di Liga Kesua musim ini.
"Tuan rumah atau bukan, saat ini sama. Pertandingan tidak ada penonton di stadion. Jadi, di Solo atau tidak bagi kami tidak masalah."
(krs/yna)