Komisaris PSG Pati Saiful Arifin menganggap ucapan yang dilontarkan wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, seharusnya tak dilakukan. Tuan rumah selayaknya memberikan kenyamanan terhadap seluruh klub.
"Seharusnya tuan rumah tidak boleh seperti itu. Tuan rumah harusnya memberikan kenyamanan terhadap seluruh klub," kata Saiful Arifin yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pati kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).
"Sebagai tuan rumah, bagaimana menjaga keamanan dan kebersamaan. Serta fairplay ini berjalan dengan baik," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di sisi lain, Saiful Arifin menilai ucapan yang dilontarkan Gibran lebih menggambarkan pada ungkapan ketakutan sebelum Persis Solo vs PSG Pati di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/9) pukul 18.30 WIB.
"Tapi kalau mungkin, agak gimana ya, agak takut dengan Pati, mungkin bahasanya ya tepat seperti itu," jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menyebut dalam Liga 2, PSG Pati termasuk salah satu tim yang perlu diwaspadai dan paling diantisipasi.
"Ada timnya Atta Halilintar juga itu yang paling kita antisipasi karena mereka menguasai kungfu juga," ucap Gibran kepada wartawan, kemarin.
Jurus kungfu yang disindir Gibran merujuk pada aksi kasar pemain PSG Pati kala beruji coba dengan Persiraja Banda Aceh. Syaiful Indra Cahya melakukan tendangan ala kungfu ke muka pemain Laskar Rencong.
Meski begitu, Gibran mengaku, tetap optimistis Persis Solo dapat mengimbangi setiap permainan lawan-lawannya nanti. Sehingga, Laskar Sambernyawa bisa meraih poin di setiap pertandingan yang dilakoninya.
"Jadi ya moga-moga menang lah tapi saya optimistis," kata Gibran lagi.
(cas/krs)