Persijap Jepara diimbangi Hizbul Wathan di laga perdana Liga 2 2021. Laskar Kalinyamat mempertanyakan pergantian pemain lawan.
Pada pertandingan yang dihelat di stadion Manahan, Solo, Senin (27/9/2021) malam WIB, Persijap harus puas berimbang 1-1 kontra Hizbul Wathan.
Hasil ini tentu mengecewakan Persijap mengingat persaingan di grup mereka begitu berat karena ada Persis Solo dan PSIM Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi pada pertandingan itu, Persijap dirugikan keputusan wasit yang melanggar aturan pergantian. Sejak awal musim 2021/2022, Liga 1 dan Liga 2 memang mempersilakan pergantian lima pemain. Tapi, dua pemain wajib dimasukkan saat pergantian babak.
Menurutnya, aturan pemain tidak sesuai dan mengganggu strategi yang diterapkan oleh pelatih.
"Seharusnya kami tidak menerima hasil ini sebenarnya. Tapi ya inilah sepakbola, cuma satu yang perlu saya tekankan kepada si pembuat aturan saya bermain bola sejak kecil sampai sekarang, tidak ada yang namanya pergantian pemain ditentukan oleh aturan," tegas Jaya saat jumpa pers usai laga.
Menurut Jaya, seharusnya pergantian lima pemain maka tidak perlu ditentukan waktunya dan bebas memilih, mengingat ini jadi salah satu strategi.
"Kita bicara strategi. Kita bicara soal sepakbola bukan SSB, babak pertama 2, babak kedua 3, ini bukan level SSB, ini level profesional kapan kita bicara strategi, kapan memasukkan pemain," sambungnya.
"Sepak bola profesional bicara strategi bukan aturan. Yang memasukkan pemain itu pelatih yang tahu. Kapanpun waktunya terserah pelatih, tidak diatur jumlahnya," urainya.
Dia mencontohkan, di babak kedua memang tim ingin mengulur waktu dengan pergantian pemain. Menurutnya, langkah tersebut adalah strategi.
"Saya mau memasukkan pemain jadi tidak bisa padahal cadangan masih ada dua. Babak pertama tim saya bagus, tidak ada yang cedera, tidak perlu saya ganti. Strategi itu pelatih yang tahu bukan aturan yang tahu, kaya SSB sepak bola kita nggak maju," kesal Jaya.
"Aturan ok kamu buat 5 pemain pengganti, tapi waktunya yang menentukan pelatih," tandas Jaya Hartono.
(mrp/cas)