Laga futsal PON Papua antara Jawa Barat dengan Jawa Timur mendadak viral. Tak hanya karena aksi antarpemain, tapi keputusan wasit yang disebut 'berat sebelah'.
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Futsal SP 2, Kabupaten Mimika, Rabu (29/9), tim futsal Jawa Timur dan Jawa Barat melakoni pertandingan babak penyisihan terakhir Grup B.
Hasilnya, Jawa Timur menang tipis 4-3 atas Jawa Barat. Keduanya pun sama-sama berhasil lolos ke semifinal PON Papua. Bedanya, Jawa Barat walaupun kalah tetap menjadi juara Grup B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, dalam laga menuju kemenangan tersebut muncul sejumlah aksi yang tidak pantas dilakukan di lapangan. Semua bermula dari kericuhan antarpemain di lapangan. Sejumlah pemain Jawa Timur terekam dalam beberapa video singkat menyerang pemain Jawa Barat. Namun tidak ada kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit.
Situasi pun kian memanas sampai akhirnya pemain Jabar Muhammad Rizki Xavier yang tengah membela rekannya justru mendapat kartu merah dari wasit.
Manajer tim futsal Jawa Barat, Herman, menyayangkan kejadian tersebut karena bisa menjatuhkan mental pemainnya. Dia pun mempersilakan masyarakat menilai.
"Saya sendiri ada di lapangan, penonton juga melihat siaran langsungnya, di Youtube juga ada. Tapi kalau kalah nanti dibilang dijadikan alasan. Tapi mungkin dari kasat mata pengadil dan pimpinan wasit lebih tahu situasinya seperti apa, cuma kami menyayangkan saja," kata Herman kepada detikSport, Jumat (1/10/2021).
Meskipun begitu, Herman memastikan kondisi timnya sudah membaik dan pihaknya terus memotivasi agar jangan sampai terprovokasi. Apalagi, mereka akan kembali bertanding melawan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memperebutkan tiket final sore ini pukul 16.30 WIT.
"Kondisi tim Alhamdullilah tidak ada yang cedera, sempat rehat satu hari juga. Nanti sore baru akan bertanding lagi menghadapi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk partai semifinal. Tapi Rizki tidak bisa ikut satu pertandingan karena hukuman kemarin," katanya.
"Kami selalu setiap pertandingan lawan apapun ya kami jaga sportivitas, mentalitas, yang terakhir teknik dan strategi. Insya Allah dengan tekad kami, dengan persiapan latihan selama dua tahun, kami akan all out, habis-habisan demi Jabar Kahiji," dia menjelaskan.
Herman lantas berharap agar olahraga futsal ke depannya lebih baik dan berjalan fair.
"Kita berkaca dari pengalaman kemarin. Kami sebetulnya menyerahkan semua kepada pengadil di lapangan, kita tinggal menyaksikan dan kasih dukungan. Untuk itu, harapannya ke depan berjalan lancar baik teknis maupun nonteknis. Kita sama-sama sukseskan PON Papua ini," harapnya.
"Kami juga berharap pertandingan ini ke depannya lebih bagus demi futsal Indonesia, PSSI, apalagi tingkat dunia. Semuanya baik tim, termasuk tim Jabar, dan perangkat pertandingan lebih baik," dia menambahkan.