Marco Gracia Paulo soal Harapan Harmonisasi PSS dan Suporter

Marco Gracia Paulo soal Harapan Harmonisasi PSS dan Suporter

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 12 Okt 2021 22:15 WIB
Spanduk protes suporter PSS yang meminta Dejan Antonic menanggalkan jabatannya sebagai pelatih PSS.
Marco Gracia Paulo soal Harapan Harmonisasi PSS dan Suporter (Foto: Jauh Hari/detikSport)
Jakarta -

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Marco Gracia Paulo meluruskan kabar seputaran konflik klub dengan pihak suporter yang ramai belakangan ini.

Tagar-tagar klub, pelatih, dan pemain PSS Sleman kerap menghiasi lini masa media sosial Twitter. Suporter kecewa dengan kiprah PSS Sleman yang belum meyakinkan sepanjang Seri 1 Liga 1 2021.

Dari enam laga, PSS cuma meraih sekali kemenangan, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Karena itu, Super Elang Jawa baru mengumpulkan lima poin dan terdampar di peringkat ke-15 pada klasemen sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, PSS juga lebih banyak kebobolan daripada mencetak gol. Irfan Jaya Cs cuma berhasil enam kali merobek jala lawan berbanding sembilan kali kebobolan.

Di tengah situasi itu, muncul nama Dejan Antonic sebagai pelatih dan bek sayap Arthur Irawan sebagai pesakitan. Keduanya disebut sebagai sumber utama keterpurukan PSS musim ini.

ADVERTISEMENT

Tak puas dengan kondisi itu, suporter beberapa kali melancarkan protes. Teranyar, pihak klub melakukan pertemuan dengan suporter di Bandung pada 3 Oktober lalu.

Sebelumnya, pertemuan juga sudah pernah terjadi pada akhir Agustus di salah satu hotel di Sleman. Komunikasi terus berlanjut, salah satunya 30 September dimana suporter menuntut PSS melepas Dejan Antonic.

Ada lima poin kesepakatan yang dicapai pada pertemuan 30 September. Salah satunya evaluasi ketat buat pelatih seusai Seri 2 Liga 1.

Protes yang masih dilancarkan seusai kesepakatan membuat Marco emosi. Pernyataan kontroversial pun ia keluarkan dengan mengancam memindahkan PSS keluar Sleman.

"Nah satu jam kemudian tiba-tiba saya dihubungi kembali bahwa mereka tidak terima. Bahwa tetap semua menuntut Dejan out pada hari itu. Nah itu yang saya memang juga jadi emosi. Kenapa? Karena memang buat saya kita udah bikin komitmen, jelas Marco dalam rilisnya.

Menurutnya, kehadiran beberapa suporter dalam pertemuan sudah cukup mewakili. Marco mempertanyakan kesepakatan yang dirasakannya seperti tak dianggap.

"Nah saya rasa ini yang nanti mungkin akan saya coba cari lebih dalam lagi sebenarnya perwakilan fans yang sah ini seperti apa. Supaya ketika kita bikin kesepakatan dan menjalin komunikasi ternyata itu bisa valid gitu ya," ujar Marco.

Pria yang pernah menjadi Wakil Sekjen PSSI itu sampai-sampai masuk rumah sakit karena serangan jantung pada 3 Oktober. Dalam kondisi itu, ia kecewa ada oknum suporter yang menilai itu hanyalah akting.

Dalam kondisi sakit, suporter terus menekan klub dan datang ke Jakarta untuk bertemu shareholder PSS. Masalah komunikasi yang buruk juga disebut-sebut sebagai kerumitan yang terjadi.

"Kalau tentang komunikasi saya mesti balik agak ke belakang, waktu sebelum kompetisi dimulai. Terakhir perjalanan saya ke Sleman bertemu Sleman Fans saat berlangsung acara vaksin untuk suporter, kerjasama PSS bersama Sleman fans," kata Marco.

"Saya ingat ada 3 hari di sana yang kita lakukan pertemuan. Kebetulan karena ada acara jadi kita tiga hari berturut-turut bertemu. Jadi pertama waktu di hotel Grand Keisha (28 Agustus) saya undang mereka datang. Ada salah satu senior juga, Pak Sismantoro (mantan manajer PSS ) hadir di situ."

"Saya sudah sampaikan bahwa manajemen akan membuat evaluasi ketat di seri kedua, dan tidak ada kata-kata apapun mengenai pemberhentian pelatih atau apapun itu."

Terakhir, ia berharap hubungannya dengan publik sepakbola Sleman bisa membaik. Ia tekankan saat ini situasinya memang sedang sulit.

"Di media diramaikan dan bilang bahwa karena sakit jadinya ini tidak jelas semuanya makanya (perwakilan sleman fans) berangkat ke Jakarta untuk bertemu stakeholder."

"Saya bilang tetap percaya Sleman. Memang ini masa sulit buat PSS, tapi PSS Sleman akan menyelesaikan ini secara kekeluargaan dan akan maju lagi bersama. Tetap akan mewujudkan cita-cita untuk menjadi salah satu klub yang sukses, yang terbaik, yang bisa memajukan sepakbola Indonesia. Saya rasa itu, terima kasih."

(aff/cas)

Hide Ads