PSSI dan PT LIB masih lakukan kajian harga tiket pertandingan bagi penonton BRI Liga 1 dengan kapasitas terbatas. Kisarannya Rp 250 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Direktur PT LIB Ahmad Hadian Lukita mengatakan, dengan harga segitu penonton akan mendapatkan peralatan prokes kesehatan seperti masker, hand sanitizer, kemudian tes antigen, food and beverage, dan lain-lain.
"Kenapa karcis bisa sampai segitu? Karena akan banyak benefit yang didapat penonton,'' ujar Lukita seperti disitat detikcom dari laman resmi PSSI, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: PR PSSI Jika Liga 1 Ingin Dihadiri Penonton |
Sebelumnya, PSSI dan PT LIB merespons keinginan pemerintah yang menginginkan lanjutan kompetisi 2021-2022 ada penonton dengan persentase terbatas.
Namun, akan ada tahapan penyesuaian, analisa, dan survei lebih dahulu sebelum akhirnya kompetisi dibuka untuk penonton.
"Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh pemerintah di mana sepakbola ada penonton lagi. Sepakbola tanpa penonton itu memang hambar. Kita akan kaji, survei, dan analisa soal ini lebih dulu'' ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat memaparkan rencana kompetisi dengan penonton kepada Menpora Zainudin Amali.
Menurut Iriawan tahapan pertama yang boleh menonton adalah undangan seperti Satgas COVID-19, Kemenpora, Kemenkes, BNPB, ketua suporter klub, media, dan undangan lainnya.
Iriawan melanjutkan sebelum memutuskan ada penonton, PSSI akan lebih dulu menyiapkan soal infrastruktur, dan teknologi informasi.
Ia mengatakan, tidak semua stadion memiliki standar FIFA dan AFC. Tidak semua juga stadion single seat dan memiliki nomor bangku.Sejauh ini yang standar FIFA, single seat dan memiliki nomor di bangku penonton hanya ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan I Wayan Dipta, Bali.
Sedangkan Stadion Manahan sudah single seat, tetapi belum mempunyai nomor di bangku stadion. "Ini yang akan kita siapkan dulu. Setelah semua siap baru kita akan diskusikan lebih lanjut dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas Covid, Koordinator PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali, Kepolisian, BNPB,'' imbuh Iriawan.