Liga 1 Banyak Kontroversi, Waktunya Pakai VAR?

Ada gagasan Liga 1 2021 sudah waktunya menggunakan teknologi video assistant referee (VAR). Sebabnya, ada banyak keputusan wasit yang menjadi kontroversi.

Hingga pekan kedelapan BRI Liga 1 banyak keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Kualitas wasit dalam memimpin pertandingan juga dinilai tidak tegas. Bahkan beberapa keputusan wasit merugikan tim tertentu.

Di pertandingan Barito Putera melawan PSIS Semarang, misalnya. Pelanggaran di dalam kotak 16 meter hanya diganjar tendangan bebas dari luar kotak penalti.

Sementara di pertandingan semalam antara Persebaya Surabaya melawan Persela Lamongan, bola tendangan bebas Jose Wilkson yang telah melewati garis gawang tidak dianggap gol.

"Saya lihat ada tim yang mencetak 100 persen dianulir karena pelanggaran, ada yang 100 persen penalti ditarik menjadi tendangan bebas," kata pelatih Persebaya, Aji Santoso.

Mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengusulkan agar PSSI dan PT Liga Indonesia Baru mulai melirik penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

"Menurut saya sudah waktunya Indonesia menggunakan VAR. Karena negara-negara seperti Thailand, Asia Tenggara sudah banyak yang menggunakan VAR," kata Aji.

Menurutnya, penggunaan VAR setidaknya membuat jalannya pertandingan lebih fair play. Serta meminimalisir kesalahan wasit dalam membuat keputusan.

"Artinya apa, bahwa VAR ini sangat bermanfaat. Supaya tim tidak dirugikan," tegas Aji.

Aji menilai sepakbola Indonesia tidak akan maju jika hal ini terus berlanjut.

"Malu, sepakbola Indonesia seperti ini. Mestinya kita malu, apalagi disiarkan di televisi," sebutnya.

Aji menegaskan, kritikan yang ia sampaikan bukan karena hasil imbang lawan Laskar Joko Tingkir.

"Saya bukan karena ini saya draw, saya tidak menang. Ini demi kebaikan sepakbola Indonesia. Mau dibawa kemana kalau pengadil di lapangan selalu membuat keputusan-keputusan yang kontroversial. Saya tidak tahu, mudah-mudahan tidak disengaja," kata Aji.