Teknologi facial recognition (pendeteksi wajah) rencananya bakal digunakan saat uji coba kehadiran penonton sepakbola ke stadion di Liga 1.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama PSSI sedang menggodok sistem terbaik untuk menyambut kehadiran penonton di stadion. Karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, protokol kesehatan ketat tetap harus dilakukan.
Salah satu teknologi yang disiapkan adalah alat pendeteksi wajah yang fungsinya untuk melakukan filterisasi penonton. Alat itu nantinya tak cuma mengenali wajah, tetapi juga menyimpan berbagai identitas calon penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, tak akan ada penonton liar yang bisa masuk ke stadion kalau identitasnya belum masuk sistem. Adapun tiket nantinya hanya akan dijual secara online dimana calon penonton akan terlebih dahulu mengisi informasi kelengkapan identitas.
Pada tahap awal, PT LIB cuma akan menerima 1-2 ribu penonton undangan sebagai uji coba sistem ini. Alat pendeteksi wajah akan dihadirkan pada tahap uji coba itu.
"Kami juga kepikiran untuk uji coba dengan face recognition. Jadi sekali masuk itu bisa langsung diketahui si A atau si B dan keluar namanya, begitu," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat ditemui belum lama ini.
"Akan kami uji coba itu. Soal kemampuannya saya juga belum tahu. Takutnya, ternyata saat penonton baru sedikit saja sudah nge-hang, makanya belum tahu. Jadi kami harus hati-hati dan harus tahu kapasitasnya betul-betul," ujarnya.
[Selanjutnya: Mematangkan kesiapan]