PT LIB Mau Coba Pakai Alat Deteksi Wajah untuk Penonton

PT LIB Mau Coba Pakai Alat Deteksi Wajah untuk Penonton

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 26 Okt 2021 15:17 WIB
Dirut PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita. Foto: detikcom/Muhammad Robbani
Jakarta -

Teknologi facial recognition (pendeteksi wajah) rencananya bakal digunakan saat uji coba kehadiran penonton sepakbola ke stadion di Liga 1.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama PSSI sedang menggodok sistem terbaik untuk menyambut kehadiran penonton di stadion. Karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, protokol kesehatan ketat tetap harus dilakukan.

Salah satu teknologi yang disiapkan adalah alat pendeteksi wajah yang fungsinya untuk melakukan filterisasi penonton. Alat itu nantinya tak cuma mengenali wajah, tetapi juga menyimpan berbagai identitas calon penonton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, tak akan ada penonton liar yang bisa masuk ke stadion kalau identitasnya belum masuk sistem. Adapun tiket nantinya hanya akan dijual secara online dimana calon penonton akan terlebih dahulu mengisi informasi kelengkapan identitas.

Pada tahap awal, PT LIB cuma akan menerima 1-2 ribu penonton undangan sebagai uji coba sistem ini. Alat pendeteksi wajah akan dihadirkan pada tahap uji coba itu.

ADVERTISEMENT

"Kami juga kepikiran untuk uji coba dengan face recognition. Jadi sekali masuk itu bisa langsung diketahui si A atau si B dan keluar namanya, begitu," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat ditemui belum lama ini.

"Akan kami uji coba itu. Soal kemampuannya saya juga belum tahu. Takutnya, ternyata saat penonton baru sedikit saja sudah nge-hang, makanya belum tahu. Jadi kami harus hati-hati dan harus tahu kapasitasnya betul-betul," ujarnya.

[Selanjutnya: Mematangkan kesiapan]

Adapun PT LIB bersama PSSI sudah menghadap pemerintah dan menyerahkan proposal terkait sistem yang mereka siapkan untuk menghadirkan penonton. Alat pendeteksi wajah termasuk salah satu materi yang diajukan ke pemerintah.

Berbagai sistem yang disiapkan bersifat ini trial dan error. Berkaca ke luar, klub-klub Eropa pun sempat kesulitan menerapkan sistem baru dalam memfilter penonton di masa pandemi COVID-19

"Alat itu untuk uji coba, belum tahu apakah masih bisa kalau nanti sudah full kapasitas. Karena alatnya mahal dan agak diragukan kalau untuk dipakai ke banyak orang," tutur Lukita.

"Kalau wajah kan ada biometrik khusus. Akan kami coba dengan kondisi ideal (penonton terbatas) dan berapa lama waktu yang akan habis dengan sistem ini. Namanya baru kan, sama seperti PeduliLindungi yang awalnya agak kesusahan. Itu yang kami khawatirkan kalau sistemnya belum siap," ucapnya.


Hide Ads