Liga 1: Program Kursus Sertifikasi Wasit Khusus VAR Dikebut

Muhammad Robbani - detikSepakbola
Sabtu, 30 Okt 2021 18:57 WIB
Liga 1: Program Kursus Sertifikasi Wasit Khusus VAR Dikebut (Foto: PIUS ERLANGGA /detikcom)
Jakarta -

Niatan untuk menerapkan Video Assistant Referee (VAR) di BRI Liga 1 2021 akan dimulai dengan menyekolahkan wasit-wasit terlebih dahulu.

Wasit VAR bukan wasit sembarangan, tetapi memiliki sertifikat khusus yang diakui FIFA. Kursus untuk mendapatkan sertifikasi itu bisa berlangsung selama setahun.

Dengan niatan uji coba VAR pada Liga 1 musim ini, program kursus wasit pun harus dikebut. Beberapa wasit pun akan ditunjuk untuk menjalani sertifikasi VAR.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) menargetkan para wasit yang ditunjuk bisa mengikuti kursus dengan baik. Jadi VAR sudah bisa dicoba pada akhir musim Liga 1 2021.

"Ada program normal dan ada program percepatan. Seorang konsultan VAR sudah datang ke PT LIB agar kami bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita ketika ditemui wartawan.

"Itu lebih efisien. Peralatannya nanti akan kami beli dan diuji coba. Saat uji coba nanti, kami bakal didampingi. Sebab, tidak semua bisa diputuskan oleh VAR. Mungkin hanya penalti dan kartu merah," ujarnya menambahkan.

Dijelaskan Lukita, penerapan VAR secara penuh bakal dijalankan pada musim selanjutnya. Setelah banyaknya sorotan terhadap keputusan wasit, penggunaan VAR sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Lagi pula PSSI juga mau kompetisi sepakbola dalam negeri berjalan dengan bersih. Jangan lagi ada keputusan-keputusan yang dianggap menguntungkan atau merugikan klub-klub tertentu.

"VAR ini sudah dibicarakan sejak awal 2020 sama PSSI, tetapi terhenti karena pandemi. Kami mulai kembali sekarang. Biaya bukan masalah, tetapi demi kebaikan kami harus berusaha sekuat mungkin untuk cari dananya. Tapi bisa saja nanti pemerintah bantu," tutur Lukita.

"Namun, bukan berarti kami mengemis. Ini dampak dan ujungnya untuk prestasi timnas juga. VAR hitungan kasar 1 set 6 juta dollar (sekitar Rp 85 miliar). Itu dalam arti mobile bisa pindah-pindah, untuk awal 1 set dulu untuk uji coba," ucapnya.




(aff/nds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork