Menpora Zainudin Amali merespons kabar Saddil Ramdani yang tertahan tak bisa meninggalkan Malaysia. Ia turun tangan membantu kepulangan sang pemain muda.
Saddil mau pulang ke Indonesia karena kompetisi musim 2021 di Malaysia sudah beres. Pemain Sabah FC itu mau memulihkan kondisi setelah sembuh dari cedera panjang demi harapan memperkuat Timnas Indonesia.
Sayangnya keinginan untuk pulang itu tak bisa terlaksana untuk sementara waktu. Pihak imigrasi tak mengizinkan Saddil meninggalkan Malaysia karena ada utang yang belum dibayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usut punya usut, Saddil punya utang pajak yang belum dibayar klub lamanya, Pahang FA (sekarang Sri Pahang FC). Menpora pun meminta PSSI untuk membantu kepulangan Saddil ke Tanah Air.
"Saya sudah komunikasi dengan PSSI, itu terkait dengan urusannya terhadap klub lama Pahang FC yaitu persoalan keuangan," kata Amali dalam rilis Kemenpora, Kamis (4/11/2021).
"Sekarang dia sudah main di klub barunya Sabah FC, tapi ternyata masih ada masalah yang belum diselesaikan oleh klub lamanya tersebut, terkait pajak," ujarnya menambahkan.
Saddil Ramdani saat ini tengah melakukan pemulihan pasca cedera yang dideritanya ketika merumput di Liga Malaysia. Eks pemain Persela Lamongan mau pulang untuk mempercepat pemulihannya dengan harapan dapat memperkuat Timnas Indonesia.
Pemain berusia 22 tahun tersebut sudah absen dua kali dari panggilan pelatih Shin Tae-yong. Sebelumnya ia dipanggil Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia U-23.
"Dia (Saddil) sekarang sedang dalam kondisi cedera yang masih butuh waktu untuk pemulihan, apakah bisa bergabung dengan Pelatnas (Timnas Indonesia) belum dipastikan. Saya pun sudah minta ke PSSI untuk membantu apabila memungkinkan, karena ini sudah menyangkut urusan kewajiban klub lamanya," ucap Amali.
"Setelah komunikasi dilakukan oleh pihak kedubes dengan pihak-pihak terkait di Malaysia, saya pun mendapatkan laporan bahwa sudah bisa dicarikan jalan keluar dari masalah tersebut dan info dari kedutaan bahwa Saddil Ramdani hari ini sudah bisa pulang ke Indonesia," tutur menteri asal Gorontalo.
Baca juga: PR PSSI Jika Liga 1 Ingin Dihadiri Penonton |