Sekolah Sepakbola (SSB) ASIOP punya Training Ground berstandar FIFA. Dua buah lapangan di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, resmi dibuka, Minggu (7/11/2021).
Lapangan ASIOP Training Ground (ATG) menggunakan rumput sintetis. Selain itu, ada juga fasilitas tribune penonton, locker room, fitness room, klinik kesehatan, merchant store, mushola, ruang kelas, cafe, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
Rencana membangun ATG sudah diungkapkan ASIOP sejak 20 November 2020. Setelah nyaris setahun, kompleks sepakbola ini akhirnya resmi dibuka
ASIOP Training Ground punya luas 3 hektar yang dibangun mulai April 2021 dan selesai pada Oktober 2021. ASIOP membangun lapangan sendiri demi memenuhi aspek infrastruktur yang masuk sebagai indikator klub profesional.
Setelah puluhan tahun eksis, ASIOP kini juga punya klub yang akan berkiprah di kompetisi Liga 3 Asprov DKI Jakarta. Direktur ASIOP Ade Prima Syarif bersyukur ATG dapat dibangun sesuai target.
"Alhamdulillah kami bersyukur bahwa lapangan ini telah selesai dibangun dan kami juga bangga karena saat ini ASIOP semakin siap untuk terbang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan tagline kami di ulang tahun ke-24 yaitu We Are Ready,' kata Ade Prima Syarif.
"ATG ini menjadi salah satu tonggak sejarah ASIOP. Lapangan ini adalah akan menjadi saksi dalam perjuangan kami dalam memaksimalkan program pembinaan sepakbola yang selama telah kami jalani selama 24 tahun lebih," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Chairman ASIOP Ade Wellington mengatakan ATG ini dibangun untuk mendukung program ASIOP ke depan. ATG ini bukan hanya untuk memenuhi standar latihan yaitu kebutuhan lapangan berkualitas, tetapi juga untuk standar kita bermain dan bertanding, karena dilengkapi dengan tribune dan fasilitas-fasilitas lainnya."
"Ini menjadikan kami sebagai klub atau akademi dengan standar internasional yang sudah terpenuhi. Sehingga harapannya kami bisa meningkatkan kualitas pemain bukan hanya untuk bersaing di Indonesia tapi juga bersaing di tingkat regional," tutur Ade Wellington.
Kini ASIOP aka fokus menjalankan kurikulum yang mereka miliki yaitu ASIOP Way. Kurikulum itu merupakan perpaduan dari kurikulum sepakbola Indonesia Filanesia dan Kurikulum sepakbola Spanyol.
"Jadi lapangan ATG ini akan semakin memperkuat kami untuk menjalankan Kurikulum ASIOP Way. ASIOP Way juga menjadikan kami harus berafiliasi dengan beberapa klub luar negeri seperti Villarrobledo, selain CD Polillas Ceuta yang kami miliki," ucap Ade Wellington.
Teranyar, ASIOP baru saja bekerja sama dengan klub di Amerika Serikat yaitu Brooklyn United yang juga fokus untuk pengembangan akademi. Selain berafiliasi ke Spanyol dan Amerika Serikat, ASIOP juga sedang menjalin komunikasi untuk kerja sama dengan klub di Korea Selatan dan Jepang.
"Kami berafiliasi dengan klub luar negeri tujuannya satu yaitu kami ingin mengirimkan talenta-talenta terbaik Indonesia ini go internasional," ucap Ade Wellington yang pernah menjadi Sekjen PSSI.
"Dengan training ground yang ada ini kami bisa mengasah para pemain kami lebih maksimal lagi untuk mempersiapkan mereka ke luar negeri ke klub-klub afiliasi kami."
"Karena pada akhirnya dengan ASIOP mengirimkan pemain dan bermain di liga-liga dunia itu secara langsung maupun tidak langsung akan menaikkan kualitas pemain di Indonesia. Pada akhirnya mereka akan go internasional untuk bermain di klub-klub besar di Eropa maupun di Asia."
Dalam waktu dekat, ASIOP juga akan mendatangkan Direktur Teknik berlisensi UEFA Pro dari Spanyol. Ade Wellington berharap akhir November ini Direktur Teknik yang pernah bekerja di klub La Liga, Alaves itu bisa mulai aktif membina pemain ASIOP di Training Ground ini.
"Jadi selain kurikulum kami juga mendatangkan Dirtek dari Spanyol untuk memaksimalkan program pembinaan kami dan bisa menjadi mentor bagi pelatih-pelatih kami yang ada di ASIOP yang berlisensi A AFC, B AFC, dan C AFC," ucap Ade Wellington.
"Jadi benang merahnya jelas, semuanya beriringan. Dengan memiliki training ground, Dirtek dari Spanyol, pelatih-pelatih berkualitas, dan saya berharap ASIOP bisa ikut kompetisi yang berkualitas," tuturnya.
(aff/cas)