Peluang PSIM Yogyakarta untuk lolos ke babak 8 besar Liga 2 2021 tipis. Laskar Mataram akan menikmati laga demi laga di sisa kompetisi.
PSIM memetik kemenangan 3-1 atas PS Hizbul Wathan dalam pertandingan lanjutan Liga 2 di Stadion Manahan, Solo, Senin (8/11/2021). Dengan tambahan 3 poin itu, tim asuhan Seto Nurdiantoro itu menempati posisi ketiga Grup C dengan raihan 10 poin hasil dari 7 kali bermain.
PSIM berjarak 1 angka dari PSCS Cilacap yang ada di posisi kedua, baru 6 kali bermain. Sementara itu, Persis ada di posisi teratas dengan koleksi 12 poin hasil 6 kali bermain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seto Nurdiyantoro enggan memikirkan peluang anak asuhnya. Tak membebani Hendika Arga dkk, Seto memilih anak asuhnya untuk menikmati tiap laga.
"Kami tidak mau memikirkan peluang itu. Kami akan fokus dari pertandingan ke pertandingan," kata Seto, usai melalui keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021).
Ia menekankan ke pemain PSIM, mereka wajib bekerja keras di tiap laga. Jika ingin mendapatkan tiket di babak delapan besar.
Apalagi, dari laga terakhir tersebut, Seto mengakui, pemainnya masih belum bisa bermain lepas. Instruksi agar bermain lepas pun tak bisa terjadi di babak pertama.
"Saya ingin anak-anak bisa mengubah beban itu menjadi motivasi untuk bermain lepas dan menikmati pertandingan," katanya.
Baca juga: PSIM Dapat Pinjaman Striker dari Bali United |
CEO PSIM Bima Sinung Widagdo menegaskan, visi manajemen PSIM saat ini adalah meningkatkan kualitas PSIM sebagai klub profesional. Bahkan, manajemen telah membuat target bisa merealisasikan AFC Lisensi sebagian klub profesional.
"Jadi kami fokus menuju klub profesional terlebih dahulu. Dari mulai akademi usia dini, lapangan, sampai stadion. Soal peluang promosi ke Liga 1, jika ada tentu akan kami ambil," jelasnya.
Bima mengungkapkan, pihaknya belajar dari kegagalan PSIM di musim 2019 silam. Saat manajemen menargetkan promosi Liga 1 tapi dalam perjalanan malah membuat asa tersebut gagal.
(cas/aff)