Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan aksi rusuh suporter Persis Solo usai dikalahkan PSIM Yogyakarta, di Stadion, Manahan, Senin (15/11/2021) malam.
Menurut Gibran, hal itu tidak perlu terjadi dan semua pencinta sepak bola bisa menerima setiap hasil pertandingan.
"Yang namanya nola, bolane hunder isoh kalah isoh menang wes (bola itu bulat, bisa kalah bisa menang dah) itu saja," ujarnya kepada wartawan di Kelurahan Joglo, Selasa (16/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakak dari bos Persis Solo itu berharap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi karena bisa berdampak pada kelanjutan Solo sebagai penyelenggara event olahraga.
"Sekali lagi Solo sudah dipercaya sebagai tuan rumah jangan sampai kejadian seperti itu terjadi lagi, ini akan mempengaruhi ke depannya," ungkapnya.
Sebagai tuan rumah, lanjut Gibran Rakabuming Raka, selain kesiapan venue, warganya juga harus siap dalam menyambut digelarnya setiap event olahraga.
"Suportere juga harus siap, dari segi keamanan harus dipastikan semua aman, tim dari kota lain welcome," katanya.
"Kalah Itu biasa, kalau ingin naik ke Liga 1 harus siap kalah, lagi kalah pisan wae do rame (baru kalah sekali sudah pada rusuh)," pungkasnya.
Baca juga: Taklukkan Persis, PSIM Beruntung |
Seperti diketahui, aksi rusuh suporter Persis Solo terjadi di sejumlah titik. Seperti di jalan Slamet Riyadi dan di jalan Adi Sucipto atau sekitar Stadion Manahan.
Kapolresta Solo Kombes Ade Safri mengatakan, ada beberapa titik konsentrasi massa seperti di overpass Manahan, simpang empat Polresta Solo, simpang empat Gendengan Jl. Slamet Riyadi.
"Simpang tiga Sriwedari, bundaran Gladak dan di jalan Jenderal Sudirman, Pasar Kliwon. Dari serangkaian kegiatan penguraian massa telah diamankan sepeda motor para Suporter Persis Solo sebanyak sembilan unit dan dibawa ke Mako 2 Polresta Solo," tuturnya.
Kapolres menambahkan, para suporter berjumlah sekira 250 juga melakukan konvoi dan sempat memblokade jalan di Gladak, patung wisnu, pertigaan manahan dan jalan slamet riyadi serta berusaha melempar petugas dengan batu.
"Petugas terpaksa menembakkan gas air mata ke arah suporter Persis Solo yang memblokade jalan di depan Loji Gandrung, dan akhirnya suporter berhasil diurai dan membubarkan diri," ucapnya.
(aff/cas)