Malaysia banyak memanggil pemain-pemain Johor Darul Takzim (JDT) untuk Piala AFF 2020. Mereka dikombinasikan dengan pemain muda, senior, serta darah keturunan.
Kesuksesan para pemain JDT di level klub diharapkan juga menular ke event internasional. JDT sudah mendominasi sepakbola Malaysia sejak 2014.
Kompetisi Liga Super Malaysia mereka borong sebanyak delapan kali berturut-turut. Itu juga masih ditambah enam gelar Piala Super, dua gelar Piala Malaysia, dan sekali Piala FA Malaysia dalam rentang waktu yang sama.
Tak cuma jago kandang, JDT juga menjadi klub ASEAN pertama dan satu-satunya yang berprestasi di Asia dengan menjuarai Piala AFC 2015.
Singkatnya, JDT adalah kekuatan super yang sudah tidak punya lawan di Malaysia. Pemain-pemain terbaik dari klub pesaing sering dibajak untuk masuk JDT.
Dengan fakta-fakta itu, tak perlu heran kalau JDT menjadi penyumbang pemain terbanyak untuk Timnas Malaysia. Dari daftar 28 pemain yang sudah dirilis, 7 di antaranya berasal dari JDT.
Mereka adalah Aidil Zafuan, Shahrul Mohd Saad, Safawi Rasid, Akhyar Rashid, Syafiq Ahmad. Dua lainnya adalah duo naturalisasi yakni Mohamadou Sumareh dan Guilherme de Paula Lucrécio.
Kedah Darul Aman dan Selangor FC menjadi klub kedua penyumbang pemain terbanyak di bawah JDT. Baik Kedah dan Selangor sama-sama menyumbang empat pemain.
Tapi keputusan Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe juga tak lepas dari masalah atau kritikan. Beberapa pemain yang ia panggil dinilai tak layak karena performanya kalah dengan pemain lain.
Salah satunya Guilherme de Paula Lucrecio yang sebenarnya tampil biasa saja bersama JDT. Pemain gaek asal Brasil itu cuma mencatat 17 penampilan dan mencetak empat gol serta tiga assist.
Selain itu, Tan Cheng Hoe juga dikritik karena tak memanggil pemain-pemain yang dianggap lebih layak. Lagi-lagi pemain JDT muncul dalam daftar ini yakni Farizal Marlias, La'Vere Corbin Ong, Matthew Davies, hingga Afiq Fazail.
(cas/krs)