Ketum PSSI Mochamad Iriawan memastikan hasil Piala AFF 2020 tidak akan memengaruhi posisi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea dikontrak sampai 2023.
Timnas Indonesia mungkin akan tanpa gelar lagi di Piala AFF 2020. Asnawi Mangkualam Cs kalah telak 0-4 dari Thailand pada final leg 1, di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (29/12/2021).
Masih ada leg kedua memang, yang akan digelar pada, Sabtu (1/1/2022). Tetapi defisit empat gol tentu akan sulit buat dikejar Garuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran publik terhadap nasib Shin Tae-yong pun mulai bermunculan. Pecinta sepakbola Indonesia tak mau Shin Tae-yong dipecat karena gagal mempersembahkan gelar juara Piala AFF.
Kondisi itu turut diketahui Iriawan. Tapi eks Kapolda Metro Jaya itu memastikan bahwa federasi tak punya niatan untuk mencopot Shin Tae-yong.
"Shin Tae-yong kontraknya empat tahun dengan opsi perpanjangan. Ada program yang berkesinambungan yang tidak serta-merta secara Timnas Indonesia menjadi bagus secara instan," kata Iriawan saat memberikan keterangan pers, Kamis (30/12/2021).
"Shin Tae-yong bukan pesulap, dia pelatih. Jadi tidak mungkin secara instan melakukannya, apalagi kompetisi (BRI Liga 1-Liga 3 2020) sempat tidak berjalan," ujarnya menambahkan.
Shin Tae-yong diperkenalkan PSSI pada akhir Desember 2019. Ia dikontrak jangka panjang berdurasi empat tahun sampai 2023.
Sebelum ditunjuk, Shin Tae-yong bersama Luis Milla sempat memaparkan program kepada PSSI di sela-sela gelaran SEA Games 2019. Saat itu, Shin Tae-yong menjanjikan gelar juara Piala AFF, yang menjadi salah satu pertimbangan PSSI menunjuk pelatih asal Korea.
Meski di ambang kegagalan, Iriawan memahami kesulitan eks pemain dan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma. Shin Tae-yong bekerja dalam kondisi sepakbola Indonesia yang sempat terhenti.
"Ekspektasi publik memang tinggi ke anak-anak, teman-teman tahu bahwa liga kita (BRI Liga 1 dan Liga 2) baru bergulir empat bulan. Negara lain seperti Vietnam bisa, vietnam itu tidak berhenti liganya, hanya sebentar berhenti," tutur Iwan Bule, sapaannya.
"Kita ini yang paling lambat menggulirkan liga bersama Filipina kalau nggak salah, empat bulan mereka baru main. Kompetisi itu tempat mereka untuk meningkatkan fisik, performa, strategi, fisik, mental dan sebagainya," ucapnya.