Ditambah lagi Australia punya pemain-pemain yang berkiprah di Inggris. Ada Sam Kerr (Chelsea), Lydia Williams, Caitlin Foord, dan Steph Catley (Arsenal), Tameka Yallop dan Mackenzie Arnold (West Ham United), Alanna Kennedy dan Hayley Raso (Manchester City), Emily Gielnik (Aston Villa), hingga Kyah Simon (Tottenham Hotspur).
Sementara Filipina diperkuat pemain-pemain, yang meski tidak terlalu wah, tapi berasal dari klub-klub lokal. Pemain keturunan Amerika Quinley Quezada adalah profil paling mentereng dari Filipina, yang saat ini bermain di Jepang untuk klub Jef United.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti Filipina, Thailand juga diisi mayoritas pemain-pemain yang main di kompetisi lokal. Ada dua pemain Thailand yang main di Eropa yakni Tiffany Sornpao (Keflavik FC, Islandia) dan Miranda Nild (Kristianstads DFF, Swedia).
Meski demikian, setidaknya Indonesia masih lebih baik dari India. Tuan rumah malah tak punya satupun pemain yang tercatat punya klub alias semuanya berstatus tanpa klub. Sisanya, 10 peserta lain diisi oleh pemain-pemain yang matang berkompetisi level profesional.
Maka bisa dibilang sepakbola Indonesia adalah anak bawang di Piala Asia mendatang. Dengan kondisi itu, tak ada target besar yang dibebankan PSSI buat Timnas Wanita.
"Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola, meski ada Thailand dan Australia yang cukup kuat. Tetapi mudah-mudahan kita bisa lolos," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di sela-sela uji coba Timnas Wanita Vs Akademi Persib Wanita, Kamis (13/1/2022).
Iriawan sadar perjuangan Timnas Wanita akan berat. Ketiadaan kompetisi wanita membuat Zahra Musdalifah Cs kalah pengalaman dengan peserta lain.
"Sebelum COVID-19 kan kita sudah mulai, ada liga wanita (Liga 1 Putri). Tapi karena COVID, jadi berhenti. Insyaallah ke depan, saya juga baru diskusi dengan tim kepelatihan dan dari PT LIB, yang nantinya akan kita adakan lagi liga yang saya rasa luar biasa cukup baik, hampir semua klub punya tim wanita seperti Persib dan Arema juga," ucap Iriawan.
"Harapan besar juga ada dari kami untuk timnas wanita, ternyata talentanya cukup bagus. Dan alhamdulillah 1 pemain timnas kita sudah di-hire tim Italia (Shalika Aurelia). Mudah-mudahan banyak teman-temannya yang bisa mengikuti," katanya lagi.
Terlepas dari beratnya perjuangan nanti, Timnas Wanita tetap punya cita-cita besar. Kebetulan Piala Asia ini juga digunakan sebagai Kualifikasi Piala Dunia Wanita 2023 yang akan digelar di Australia dan Selandia Baru.
Lima sampai enam tim berpotensi lolos ke Piala Dunia jika mengakhiri turnamen sebagai lima-enam besar atau via playoff. Untuk mewujudkan impian itu, jalan pertama yang harus dilalui Timnas Wanita adalah melaju dulu ke babak penyisihan dari fase grup.
"Kami sudah masuk Piala Asia itu sudah menjadi sejarah, penanganan sepakbola wanita sudah jauh lebih baik. Targetnya bagaimana bermain baik untuk menjadi pelajaran buat SEA Games dan AFF, tahun ini padat sekali sama seperti tim pria," ujar Rudy Eka kepada detikSport belum lama ini.
"Tapi ekspektasi kami, bisa menjadi 6 dari 12 peserta Piala Asia yang masuk Piala Dunia. Pasti semua pemain-pelatih dan semua masyarakat mau lihat main di Piala Dunia," tuturnya.
"Karena jaraknya (langkah yang ditempuh) kan lebih dekat, ibaratnya cuma lolos 2 besar dan 3 terbaik bisa lolos. Mau masuk Piala Dunia di Australia-Selandia Baru 2023. Targetnya pasti sih Piala Dunia. Piala Dunia jelas kita belum pernah masuk, Piala Asia saja baru ikut lagi setelah 30 tahun," katanya lagi.
Simak Video "Video: Momen Band Oasis Buat Tribute untuk Mendiang Diogo Jota "
[Gambas:Video 20detik]
(raw/raw)