Pelatih Timnas Wanita Soal Menuju Piala Asia dan Mimpi ke Piala Dunia

Pelatih Timnas Wanita Soal Menuju Piala Asia dan Mimpi ke Piala Dunia

Muhammad Robbani - Sepakbola
Minggu, 09 Jan 2022 19:20 WIB
Pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada
Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada, mengungkap persiapan ke Piala Asia dan mimpi ke Piala Dunia. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikSport)
Jakarta -

Piala Asia Wanita 2022 di India tinggal menghitung waktu. Timnas Indonesia Wanita memanfaatkannya sebaik mungkin dan terus bersiap hingga tanggal keberangkatan.

Timnas lolos ke Piala Asia setelah menumbangkan Singapura 2-0 secara agregat dalam babak kualifikasi di Tajikistan, pada September 2021. Ini akan menjadi keikutsertaan pertama Indonesia setelah terakhir kali tampil pada 1989.

Dalam drawing AFC pada 28 Oktober 2021, menempatkan Indonesia masuk Grup B bersama Australia, Thailand, dan Filipina. Australia dan Thailand tergolong sebagai lawan berat karena punya pengalaman bermain di Piala Dunia Wanita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Filipina cukup rutin ikut Piala Asia Wanita di masa lalu. Pada gelaran 2018 atau edisi sebelumnya malahan Filipina bisa menembus enam besar.

Sementara Indonesia bisa dibilang berstatus underdog di antara ketiga tim itu. Meski sebenarnya Indonesia sanggup menjadi tim empat besar pada 1989 saat terakhir kali ambil bagian.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, kondisi saat ini sudah jauh berbeda dengan gelaran 3 dekade lalu. Sepakbola terus berkembang, sementara pengelolaan di Indonesia jalan di tempat.

Kompetisi yang berstatus profesional baru pertama kali digelar pada 2019 lalu dengan nama Liga 1 Putri. Tapi itu menjadi edisi pertama dan terakhir kalinya karena belum digelar lagi hingga saat ini.

Bisa dibilang sepakbola Indonesia adalah anak bawang. Saat sepakbola pria sudah jalan lagi mulai 2021, tak ada tanda-tanda kompetisi profesional wanita akan dijalankan lagi.

Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI) yang punya Ketua Umum baru yakni Nadalsyah juga tak bisa memberi jaminan. Keputusan akhir soal kompetisi tetap berada di tangan PSSI.

Untungnya, Piala Pertiwi yang kerap menjadi andalan masih bisa diandalkan. Gelaran PON 2020 Papua juga menjadi tambahan referensi untuk mencari pemain buat Timnas Wanita.

Dengan segala lika-likunya, Timnas Wanita tetap serius menggelar persiapan. Pemusatan Latihan (TC) pun sudah digelar sejak 14 Desember 2021.

Pelatih Rudy Eka Priyambada mematangkan timnya dengan terus mencari pemain terbaik. Perombakan tim pun dilakukan agar Timnas Wanita bisa tampil sekompetitif mungkin.

Rudy Eka memastikan timnya akan menggunakan skuad yang lebih fresh ketimbang saat tampil di kualifikasi. Gaya Shin Tae-yong yang mengandalkan pemain muda juga akan diterapkan Rudy Eka di Timnas Wanita.

Meski akan tampil lagi setelah absen lama, Rudy Eka enggan gentar. Malahan ia punya angan-angan menciptakan sejarah lagi dengan mengantar Timnas Wanita ke Piala Dunia Wanita 2023 di Australia dan Selandia Baru.

Untuk mencapai tujuan itu, Timnas Indonesia tentunya harus lolos dari fase grup. Lalu menjadi tim lima hingga enam besar Piala Asia, atau via playoff.

Berikut petikan wawancara detikSport dengan Rudy Eka jelang Piala Asia Wanita 2022:

Bagaimana persiapan Timnas Wanita?

Sekarang ini masuk pekan ke-4, kami sudah persiapan sejak Desember. Sekarang pekan ke-4 mau melakukan finalisasi dengan melakukan pengurangan pemain dari 40 ke-30, nanti tinggal dikurangi menjadi 23. Persiapan dari fisik sudah, taktikal ke teknikal, semua pemain sudah mendapatkan lah. Sudah uji coba juga, beberapa kali melawan tim pria juga.

Bisa diceritakan soal uji coba?

Pastinya dalam masa persiapan begini dengan tanpa kompetisi, jadi uji coba adalah keharusan. Kami paling melakukan persiapan banyak dengan pertandingan dan juga melihat progress pemain. Kadang untuk melihat mental pemain yang mana yang bisa bertarung.

Kami sejauh ini sudah empat kali uji coba melawan tim pria. Sejauh ini progress-nya sesuai ekspektasi. Tinggal dua kali lagi melawan tim wanita. Tanggal 8 (Januari) melawan tim wanita dari Temanggung, Jawa Tengah, mereka juga di klasemen PSSI Jateng bagus di Piala Pertiwi. Tanggal 13/14 lawan Persib wanita.

Tanpa kompetisi persiapan bisa dibilang ideal nggak sih?

Ya ideal-nggak ideal. Mungkin saya bersyukur dulu pernah ada kompetisi sehingga database pemain sudah ada. Beberapa database pemain yang sudah masuk ke kita itu rata-rata masih aktif di PON. Jadi dengan situasi seperti ini sangat terbantu dengan PON. Tetapi saya mau regenerasi, sama seperti tim putra. Hanya segelintir saja pemain senior yang sekiranya masih bisa beradaptasi dengan junior dipertahankan. Karena sekarang juga lebih banyak pemain junior.

Mengandalkan pemain dari PON?

Sebagian, karena anak-anak PON di Tajikistan (kualifikasi Piala Asia) dari Papua belum ada, Bandung atau Jabar juga belum ada sebelumnya. Sekarang ada suntikan dari scouting-scouting di sana juga.

Berarti memakai skuad berbeda dengan tim dari yang main di Tajikistan?

Iya hampir 50 persen karena Safira Ika nggak bisa ikut, asam lambung gerd-nya parah. Shalika (Aurelia) langsung gabung, dia pemain wanita pertama yang sign kontrak di Eropa. Itu menjadi pemicu dan penyemangat kalau compare pengalaman sepakbola Australia, Indonesia masih sanggup lah. Tinggal nanti di pertandingan saja nanti seperti apa.

Target PSSI buat Timnas Wanita seperti apa?

Kami sudah masuk Piala Asia itu sudah menjadi sejarah, penanganan sepakbola wanita sudah jauh lebih baik. Targetnya bagaimana bermain baik untuk menjadi pelajaran buat SEA Games dan AFF, tahun ini padat sekali sama seperti tim pria.

Tapi ekspektasi kita, bisa menjadi 6 dari 12 peserta Piala Asia yang masuk Piala Dunia. Pasti semua pemain-pelatih dan semua masyarakat mau lihat main di Piala Dunia.

Karena jaraknya (langkah yang ditempuh) kan lebih dekat, ibaratnya cuma lolos 2 besar dan 3 terbaik bisa lolos. Mau masuk Piala Dunia di Australia-Selandia Baru 2023. Targetnya pasti sih Piala Dunia. Piala Dunia jelas kita belum pernah masuk, Piala Asia saja baru ikut lagi setelah 30 tahun.

Keunggulan dan kelemahan yang coach lihat dari Timnas Wanita selama TC?

Ini tahun pertama saya, pastinya sedikit-banyak berbeda dengan pria. Kalau wanita daya tangkapnya lebih cepat. Kelemahannya, kalau lagi datang bulan atau konsentrasinya sedang terganggu. Tapi dalam setahun ini saya sudah banyak mempelajari dan pemain beradaptasi dengan apa yang saya mau.

Finalisasi skuad kapan diputuskan?

Tanggal 14 atau 15 karena tanggal 16 (Januari) kami berangkat. Mohon dukungan dan supportnya agar timnas wanita bisa berbicara lebih.


Hide Ads