Persija Jakarta menunjuk Sudiman lagi untuk menjadi pelatih kepala. Keputusan diambil setelah manajemen klub memecat Angelo Alessio.
Sudirman yang sebelumnya menjadi asisten naik level menjadi pelatih kepala. Sosok yang pernah menjadi juru taktik di Piala Menpora 2021 itu dirasa sebagai sosok yang paling tepat.
Apalagi Sudirman pernah mengantar Persija menjadi juara Piala Menpora meski dengan skuad seadanya. Sudirman kemudian menjadi asisten saat Persija menunjuk Angelo Alessio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah melewati berbagai diskusi dan mempertimbangkan segala hal, kami memutuskan untuk kembali mempercayakan kendali tim utama kepada Coach Sudirman dalam mengarungi lanjutan BRI Liga 1 musim ini," kata Presiden Persija Mohamad Prapanca dalam rilis klub.
"Coach Jenderal (Sudirman) tentu sudah sangat memahami karakter seluruh pemain, sehingga tidak memerlukan waktu lagi untuk beradaptasi. Kami berharap ia dapat mengangkat performa Persija menjadi lebih baik," ujarnya.
Sudirman sedianya akan kembali menjadi juru taktik Persija di Liga 1. Tapi regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menghambat penunjukkan Sudirman saat itu.
Awalnya hanya pelatih dengan lisensi AFC Pro atau setara yang diizinkan menjadi pelatih klub Liga 1. Sementara Sudirman baru mengantongi lisensi A AFC atau setingkat di bawah AFC Pro.
Pada akhirnya PT LIB dan PSSI merevisi aturan tersebut karena pertimbangan pandemi COVID-19 yang membuat klub kesulitan memenuhi aturan tersebut.
Apalagi kursus lisensi yang biasanya digelar PSSI juga tak ada selama pandemi COVID-19. Persiraja Banda Aceh dan Bali United adalah contoh klub yang pelatihnya tak mempunyai lisensi AFC Pro atau setara.
Sementara itu, Sudirman mengaku siap menerima tanggung jawab yang diberikan. Ia bertekad membawa Persija ke trek yang seharusnya.
"Momen ini bukan lah yang pertama bagi saya. Sebelumnya saya sudah pernah melanjutkan tanggung jawab seperti ini. Yang jelas, sekarang semua elemen tim harus saling menopang agar tim tetap kuat," tutur Sudirman.
"Pekerjaan kami memang tidak mudah. Kami sadar bahwa performa kami masih jauh dari kata maksimal. Jadi tugas saya adalah memimpin tim agar kembali bisa bersaing ke papan atas," ucap eks pemain Timnas Indonesia era 90-an itu.