Persija DNA, Panduan Pengembangan Pemain Muda Macan Kemayoran

Persija DNA, Panduan Pengembangan Pemain Muda Macan Kemayoran

Muhammad Robbani - Sepakbola
Rabu, 26 Jan 2022 18:47 WIB
Persija Jakarta meluncurkan Persija DNA, sebuah panduan mengenai pengembangan pemain muda, yang diharapkan bisa melahirkan pemain-pemain yang kompetitif.
Foto: Muhammad Robbani/detikcom
Jakarta -

Persija Jakarta meluncurkan 'Persija DNA', sebuah panduan mengenai pengembangan pemain muda, yang diharapkan bisa melahirkan pemain-pemain yang kompetitif.

Persija DNA disusun oleh tim dari Persija Development. Dituangkan dalam sebuah buku, Persija DNA berisi kumpulan ide tentang falsafah bermain dan berlatih ala Persija.

Manual ini akan menjadi fondasi bagi manajemen dalam membina pemain-pemain muda agar bisa menjadi pemain kelas dunia di masa depan. Manual tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan para pakar sepakbola top level di dunia selama tiga tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami meluncurkan suatu panduan yaitu Persija DNA. Persija DNA diharapkan bisa menjadi panduan bagi Persija, khususnya di pembinaan usia muda. Kami berharap panduan ini bisa mencetak pemain-pemain yang memiliki masa depan dan berkualitas," kata Direktur Pengembangan Persija Ferry Paulus, Rabu (26/1/2022).

"Bukan hanya untuk tim utama, tapi semoga bisa berkontribusi untuk tim nasional. Saya harap akan banyak pemain dari Persija nantinya bisa berkiprah di level internasional," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Ferry, Persija DNA ini akan menjadi pakem pembinaan pemain Persija di berbagai level usia. Ada 'gaya' khas yang ingin ditonjolkan Persija dari pemain-pemain binaannya.

Salah satu fokus utamanya adalah membina pemain muda dengan program atau metode latihan yang sesuai dengan level usianya. Program seperti ini memang sudah sewajarnya dimiliki oleh sebuah klub profesional.

Salah satu masalah sepakbola Indonesia selama ini adalah para pemain mendapatkan program latihan yang kurang tepat. Pada akhirnya pemain tak menguasai teknik dasar saat sudah beranjak menjadi pemain profesional.

Masalah ini kerap menjadi keluhan para pelatih asing saat menangani Timnas Indonesia. Misalnya Shin Tae-yong yang pernah marah-marah dengan kualitas passing para pemain menjelang Piala AFF 2020.

Menariknya, PSSI sebenarnya sudah punya metode Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia). Ferry Paulus meyakini Persija DNA tak bertabrakan dengan Filanesia, sesuai dengan tajuk Persija DNA yakni Enerjik, Inisiatif, dan Fleksibel.

"Filanesia itu filosofi yang dikembangkan di level nasional. Persija DNA itu bagian standarisasi yang juga termasuk merangkum filanesia. Buat Persija itu lebih penting mencetak pemain yang punya teknik bagus. Juara junior itu bonus-lah," ucap Ferry Paulus.

"Di level grassroot kami punya banyak event yang dikembangkan, ada Tiger League yang berjalan full satu tahun, ada goalkeeper camp, dan defender camp. Tingkat partisipasi besar yang menjadi fokus untuk membentuk turnamen standar," katanya lagi.

(krs/rin)

Hide Ads