Penjelasan PT LIB soal Beda Hasil PCR Operator dan Persebaya

Penjelasan PT LIB soal Beda Hasil PCR Operator dan Persebaya

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 07 Feb 2022 15:15 WIB
Logo Liga 1, Logo Bri Liga 1, BRI Liga 1
PT Liga Indonesia Baru menjelaskan beda hasil tes swab PCR Persebaya Surabaya. )Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjelaskan perbedaan hasil tes PCR operator dan Persebaya Surabaya. Hal ini menjadi kontroversi karena dianggap merugikan klub.

Perbedaan hasil tes PCR ini terjadi sebelum Persebaya melawan Persipura Jayapura, Minggu (6/2/2022). Persebaya menggelar PCR mandiri pada, Jumat (4/2), yang hasilnya keluar Sabtu (5/2).

Hasilnya ada tiga pemain yang positif COVID-19, yakni Samsul Arif, Satria Tama, dan Muhammad Hidayat. Sementara PT LIB juga menggelar tes PCR sehari sebelum laga sebagaimana biasanya atau pada, Sabtu (5/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tes PCR PT LIB keluar pada, Minggu (6/2), dengan hasil lima pemain Persebaya positif COVID-19. Mereka adalah Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat, dan Arif Satria.

Persebaya merespons hasil tes PCR PT LIB dengan menggelar tes PCR mandiri lagi untuk mencari second opinion. Second opinion dalam istilah medis adalah upaya mencari pendapat atau hasil berbeda dari pihak yang berbeda pula, bisa rumah sakit/fasilitas kesehatan atau dokter.

ADVERTISEMENT

Tes mandiri kedua itu hasilnya Ricky Kambuaya, Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Alwi Slamat, dan Arif Satria negatif COVID-19. Tapi kelimanya tak bisa bermain karena mendapatkan hasil positif pada tes PCR yang diselenggarakan PT LIB, sehari sebelumnya.

"Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar COVID-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya kontra Persipura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya," kata Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, dalam rilis operator.

"Pada prinsipnya, tes PCR mandiri bagian dari penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh setiap klub. Tes PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma," ujarnya.

Dalam kasus ini, PT LIB sebenarnya memberikan klub kewenangan untuk mengajukan hasil tes PCR mandiri. Hasil tes mandiri juga bisa menjadi rujukan untuk nama-nama pemain yang bisa dimainkan.

Sementara pihak Persebaya baru melakukan protes setelah laga melawan Persipura. Tanpa lima pemain yang positif COVID-19 dari tes PT LIB, Persebaya pun kalah 0-2 dari Persipura.

"Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakukan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," ucap Sudjarno.

"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya. Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami," tuturnya.




(cas/aff)

Hide Ads