Permasalahan sepakbola Indonesia bukan cuma ada di PSSI pusat. Asprov-Asprov PSSI sejauh ini juga belum bisa bekerja dengan baik dalam memajukan sepakbola di level propinsi.
Jika bicara soal kemajuan sepakbola Indonesia, kebanyakan orang tentu bakal menunjuk PSSI pusat. Sejatinya, PSSI punya Asprov yang diamanatkan untuk mengembangkan sepakbola di semua wilayah di Indonesia.
Beberapa tahun terakhir ini Asprov seperti tidak terlihat bekerja. Entah itu salah PSSI pusat atau memang ketidakpedulian sebagian besar Asprov PSSI.
"Asprov tugasnya itu sebenarnya sangat strategis untuk pemantaun bibit pemain, pembinaan usia muda, pelatih sampai soal sentra-sentra latihan. Persoalannya PSSI tidak pernah memberdayakan Asprov dan Asprov tidak peduli tidak berdaya karena tetap menerima bantuan setiap kongres dan angenda tahunan datang ke Jakarta tetap dapat uang saku," kata pengamat sepakbola kondang Anton Sanjoyo.
"Mereka tidak ngapain-ngapain juga dapat haknya berupa uang dan kewenangan. Menurut saya ini disejahterakan sejak era Nurdin Halid dengan tidak memberdayakan Asprov supaya bisa disetir dalam konteks pemilihan ketua, Exco, dan program."
"Kalau berjalan baik, Asprov ini bisa bersuara lebih vokal andai tidak sepakat dengan pusat. Jadi, menurut saya Asprov sengaja dilemahkan. Ini dari zaman dahulu mereka tidak bikin kompetisi jika bicara konteks pembangunan PSSI, namun tetap aja suara mereka ada kalau kongres. Itu selalu dipelihara. Contoh pemilihan ketua umum PSSI (pusat) kemarin," sambungnya.
Pria yang akrab disapa Bung Joy itu juga tidak merasakan dampak positif dari kebanyakan kerja Asprov di Indonesia. Namun, menurutnya hanya Asprov Jawa Timur yang bisa ada nilainya, bahkan Asprov DKI Jakarta yang dekat dengan pusat saja bisa dikatakan nyaris tak terlihat perannya.
"Saya tidak pernah lihat, mungkin Jawa Timur yang dalam tanda kutip ada angkanya. Saya tidak tahu DKI karena kompetisi usia muda di DKI sudah tidak ada. Dulu saya punya tim di divisi dua DKI, sekarang bubar karena kompetisi tidak ada. Jadi, mereka tidak berguna dan tidak menggunakan sumber daya dirinya padahal punya kewenangan," kata Anton Sanjoyo, yang juga pernah menjadi panelis dalam kontestasi calon ketua umum PSSI pada 2016.
"Menurut saya sejauh ini kongres-kongres cuma sekadar mengganti personil dan memenuhi kewajiban organisasi saja. Tidak pernah ada kompetisi yang rutin banget di daerah tertentu tidak ada juga."
"Lihat Asprov Jawa Barat dipimpin Tommy (Apriantono) juga tidak berdaya padahal dia ahli sport science dari ITB kalau tidak salah. Dia tidak berdaya ketika sudah sampai pegang jabatan. Harusnya dengan jaringannya secara politik bisa bikin kompetisi di daerah," tegasnya.
Simak Video "Video Erick Thohir ke Suporter Soal Elkan Baggott: Jangan Nyinyir!"
(ran/ran)