.webp)
Menpora Zainudin Amali tak mengetahui bahwa ada kasus dugaan sepakbola gajah di Liga 1. Tapi Menpora yakin kompetisi Liga 1 bersih.
Seperti diketahui, pada 14 April lalu, Emilianus Tikuk, Yan Piet Sada, Yulianus Dwaa, dan Paul Finsen Mayor mengajukan gugatan kepada PSSI, Barito Putra, Persib Bandung, dan pemain David da Silva, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam gugatan yang dilayangkan salah duanya meminta kepada para penggugat agar Persipura Jayapura batal degradasi dan tetap sebagai peserta liga I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, bahwa menyatakan pertandingan Persib vs Barito Putera adalah memainkan sepakbola gajah yang melanggar prinsip fairplay dan merupakan perbuatan melanggar hukum yang sangat merugikan para penggugat.
Menpora Amali yang diminta komentarnya soal tudingan sepakbola gajah di Liga 1 mengaku tak mengetahui soal adanya gugatan tersebut.
"Enggak tahu, saya belum tahu. Belum dengar. Tapi saya yakin PSSI sudah sangat ketat. Apalagi Liga 1," kata Amali kepada detikSport, Senin (18/4/2022).
"Kalau Liga 1 saya yakin benar-benar fair dan saya nonton," lanjutnya.
Lebih lanjut, politikus Golkar ini juga percaya apa yang dilakukan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Saya tak menyayangkan karena saya tahu persis apa yang dilakukan PSSI dan LIB. Saya hadir kok, saya itu kalau tak nonton langsung, saya nonton di tayangan," kata Amali.
"Jadi bapak berkeyakinan Liga 1 bersih? Bersih," Amali mempertegas.
Sehubungan itu, Amali mengatakan kasus olahraga semestinya tidak harus langsung masuk ke pengadilan.
"Enggak ada. Kan kita ada dalam UU Keolahragaan ada (hukum) arbitrase. Kecuali ada tindak pidana, itu bisa. Kalau cuma urusan olahraga itu ada di Arbitrase," kata politikus Golkar tersebut.
