Tradisi Medali Indonesia di Sepakbola SEA Games 2017-2021

ADVERTISEMENT

Tradisi Medali Indonesia di Sepakbola SEA Games 2017-2021

Muhammad Robbani - Sepakbola
Minggu, 22 Mei 2022 20:05 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kedua  kiri) bersama rekan-rekannya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Timor Leste dalam laga lanjutan Grup A Sepak Bola SEA Games 2021 Vietnam di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Selasa (10/5/2022). Indonesia menang dengan skor 4-1. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Tradisi Medali Indonesia di Sepakbola SEA Games 2017-2021 (Foto: Antara Foto)
Jakarta -

Timnas Indonesia U-23 mendapatkan medali perunggu SEA Games 2021 setelah mengalahkan Malaysia. Hal ini menandakan Garuda selalu 3 besar sejak 2017.

Laga perebutan posisi ketiga SEA Games dimenangi Timnas U-23 lewat drama adu penalti, Minggu (22/5/2022). Adu penalti dimenangi Timnas U-23 4-3 atas Malaysia setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal.

Medali perunggu ini menjadi hiburan buat Timnas U-23 yang sebenarnya ditargetkan medali emas. Garuda Muda lagi-lagi gagal buka puasa setelah terakhir kali juara pada SEA Games 1991.

Terlepas dari itu, Timnas U-23 menjaga tradisi selalu meraih medali sepakbola SEA Games. Sudah dalam tiga edisi terakhir Indonesia selalu menempati posisi tiga besar pada 2017, 2019, dan 2021.

Pada 2017, Timnas U-23 mengalahkan Myanmar 3-1. Lalu kalah 0-3 dari Vietnam di final SEA Games 2019 sehingga mendapatkan medali perak. Dan terkini meraih perunggu lagi dengan mengalahkan Malaysia di SEA Games 2021.

Sebelum 2017, medali sepakbola SEA Games terakhir didapatkan pada 2013 yakni perak. Sementara pada 2015 kalah telak 0-5 dari Vietnam di perebutan medali perunggu.

Asnawi Mangkualam dan Saddil Ramdani punya 3 medali SEA Games

Sejak 2017 pula Asnawi dan Saddil selalu menjadi bagian Timnas Indonesia. Mereka berdua pun selalu mendapatkan medali sepakbola SEA Games pada 2017, 2019, dan 2021.

Pada 2017, Asnawi menjadi pemain termuda yang dibawa Luis Milla ke Timnas Indonesia U-22. Meski saat itu ia belum banyak mendapatkan kepercayaan secara reguler.

Timnas Indonesia U-22 dikalahkan Timnas Vietnam U-22 dengan skor 0-3. Evan Dimas pun gagal meraih medali emas SEA Games 2019.Timnas Indonesia U-22 dikalahkan Timnas Vietnam U-22 dengan skor 0-3. Evan Dimas pun gagal meraih medali emas SEA Games 2019 (Grandyos Zafna/detikSport)

Sementara Saddil yang usianya 1 tahun di atas Asnawi, sudah bersinar pada SEA Games pertamanya. Ia bahkan ikut mencetak 1 gol saat Timnas U-22 mengalahkan Filipina.

Keduanya masih dipanggil Indonesia dalam dua edisi SEA Games selanjutnya. Ada tiga pelatih berbeda yang menangani Indonesia dalam tiga edisi itu, yakni; Luis Milla, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong Gagal Samai Indra Sjafri, Tapi 'kalahkan' catatan Luis Milla

Indra Sjafri masih menjadi pelatih tersukses buat Indonesia di SEA Games 2017-2021. Eks juru taktik Bali United itu nyaris mengantar juara, meski akhirnya cuma bisa mempersembahkan medali perak.

Luis Milla nyaris menjadi pelatih Timnas Indonesia lagi setelah SEA Games 2019. Saat itu ia bersaing dengan Shin Tae-yong.

PSSI pada akhirnya memilih Shin Tae-yong ketimbang Luis Milla. Salah satu alasannya karena pelatih asal Korea berjanji mempersembahkan juara Piala AFF dan medali emas SEA Games.

Sayang janji tinggal janji, Timnas U-23 malah tak lolos ke final. Sekadar menyamai catatan Indra Sjafri pun gagal dilalui Shin Tae-yong.

Terlepas dari itu, Shin Tae-yong setidaknya 'lebih baik' ketimbang Luis Milla. Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong sukses mengalahkan Malaysia, sementara tim Luis Milla takluk dari Negeri Jiran.

Pada 2017, Timnas U-22 asuhan Luis Milla kalah 0-1 dari Malaysia di semifinal. Sementara Garuda Muda pimpinan Shin Tae-yong memupuskan harapan Malaysia meraih medali perunggu.

Pelatih timnas Indonesia U-22 Luis Milla (kedua kanan) menenangkan pemain seusai bertanding melawan Timnas Malaysia U-22 dalam babak semi final SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Malaysia, Sabtu (26/8). Indonesia gagal ke final setelah kalah 0-1 dari Malaysia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras/17Pelatih timnas Indonesia U-22 Luis Milla (kedua kanan) (Wahyu Putro A/Antara Foto)
(aff/raw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT