PSSI, lewat situsnya, membuat heboh terkait kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait. Sebuah artikel di situs federasi menyebut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule, adalah alasan utama di balik kemenanan tersebut.
Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Rabu (8/6/2022). Gol-gol Timnas Indonesia dicetak Marc Klok dari titik putih dan Rachmat Irianto, sebiji gol Kuwait dicetak Yousef Al Sulaiman.
Sehari berselang, Kamis (9/6), muncul tulisan di laman resmi PSSI yang menyanjung Iriawan. Ketua Umum PSSI disebut-sebut sebagai tokoh utama atas keberhasilan itu dalam artikel berjudul 'Pecahnya Rekor 42 Tahun'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada paragraf awal, dibahas kalau kemenangan itu adalah sejarah bagi Timnas Indonesia. Memang itu adalah kemenangan pertama Timnas Indonesia atas Kuwait setelah terakhir kali diraih pada 1980, atau 42 tahun lalu.
Beralih ke beberapa paragraf berikutnya, muncullah tulisan bahwa kepemimpinan Iriawan dalam memimpin PSSI adalah kunci kemenangan Garuda atas Kuwait.
Tulisan di situs PSSI itu pun ramai. Banyak pula bahasannya di media sosial, utamanya Twitter.
PSSI menjawab
Dijelaskan PSSI, tulisan itu ternyata merupakan opini dari pihak luar. Tulisan itu tak mencerminkan sikap PSSI maupun Iwan Bule dalam memandang kemenangan Timnas Indonesia, semalam.
Begini kronologinya.
Salah seorang wartawan membagikan tulisannya di forum jurnalis peliput sepakbola Indonesia, yang tayang di salah satu media olahraga sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (9/6). Tulisan itu berjudul 'Prestasi Iwan Bule & Pecahnya "Rekor" 42 Tahun'.
Tak lama setelah itu PSSI ikut menayangkan tulisan mirip di situs resminya. Secara spesifik pada bagian kategori "news".
Kedua tulisan hanya berbeda sedikit saja di bagian judulnya. Intinya, sama-sama menyanjung Iriawan dalam kemenangan Timnas Indonesia. Kalau disandingkan, isi kedua tulisan itu bahkan 11-12 alias sama persis.
Satu hal yang lantas juga mengundang pertanyaan, tak ada kredit penulis dalam penayangan berita yang menyanjung Iriawan itu. Berikutnya, muncul pula anggapan bahwa tulisan itu tak semestinya tayang di laman resmi federasi.
Karena kemunculan artikel itu pula di situs PSSI, federasi pun disebut menyanjung ke sosok yang kurang tepat.Ketimbang ketua umum PSSI, yang walaupun dipastikan ikut pegang peranan sebagai orang nomor satu di federasi, pujian pertama akan lebih elok dialamatkan ke pemain, pelatih, dan semua yang terlibat di lapangan pertandingan.
"Itu tulisan wartawan senior. Dicek lagi di web PSSI ya," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada detikSport, seraya menyebut salah satu nama wartawan senior yang dimaksud, dalam menanggapi tulisan di laman resmi federasi yang banyak mendapat sorotan.
Menelisik lebih lanjut artikel yang ramai tersebut, PSSI kini sudah melakukan revisi dengan menyertakan nama penulis opini tersebut. Posisi tulisan tersebut kini lebih jelas yakni opini dari pihak luar, dalam hal ini wartawan senior, yang diberikan ruang untuk menyampaikan unek-uneknya.
Meski begitu, Yunus Nusi tak menampik tulisan itu menjadi bumerang buat PSSI. Niat hati memberi apresiasi Iwan Bule, ternyata malah mendapat kecaman keras pecinta sepakbola nasional.
"Aku suruh cabut (take-down). Ketum tak pernah mengklaim seperti itu. Kemenangan ini atas raihan dan semangat juang anak-anak timnas yang tadi malam memenangkan laga melawan kuwait," ujar Yunus Nusi.