Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sering tampil di pentas Asia level klub semasa aktif bermain. Ia juga berkesempatan menghadapi klub-klub Indonesia.
Kariernya banyak dihabiskan bersama Ilhwa Chunma, dari era 90-an hingga pertengahan 2000-an. Tim itu menjadi satu-satunya klub Korea yang diperkuatnya sepanjang karier, sebelum pindah ke klub Australia Queensland Roar pada 2005.
Klub yang kini berbasis di Seongnam itu berkali-kali berganti identitas. Dari awalnya Ilhwa Chunma, lalu Cheonan Ilhwa Chunma, Seongnam Ilhwa Chunma, dan terakhir menjadi Seongnam FC pada 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea memang punya kultur sepakbola yang bisa dikatakan mirip-mirip dengan Jepang. Pergantian identitas klub biasanya terjadi karena perubahan kebijakan pengelola liga hingga perpindahan homebase suatu klub ke kota/daerah lain.
Meski berganti-ganti identitas, Ilhwa Chunma konsisten menjadi tim papan atas di Liga Korea (K League) sehingga sering berkompetisi di pentas Asia yakni; Asian Club Championship (cikal bakal Liga Champions Asia) dan Liga Champions Asia. Ilhwa Chuma yang diperkuat Shin Tae-yong pun berkali-kali mendapatkan kesempatan berjumpa klub-klub Indonesia.
Pertama pada Asian Club Championship 1994/1995 yang mempertemukan Pelita Jaya melawan Ilhwa Chunma. Laga itu dimenangi Ilhwa Chunma dengan skor 5-1.
![]() |
Semusim berikutnya pada 1995 Ilhwa Chunma lagi-lagi bertemu dengan klub Indonesia yakni Persib Bandung. Saat itu Maung Bandung menjadi tuan rumah Grup Asia Timur yang diisi oleh Ilhwa Chunma, Thai Farmers Bank (Thailand), Verdy Kawasaki (Jepang), dan Persib.
Perjumpaan Persib dan Ilhwa Chunma terjadi Stadion Siliwangi, Bandung. Ilhwa Chunma menang dengan skor 5-2, dimana Shin Tae-yong menjadi salah satu pencetak golnya.
Saat kompetisi berganti menjadi Liga Champions Asia, lagi-lagi klubnya Shin Tae-yong berjumpa klub Indonesia, kali ini Persik Kediri. Dengan nama Seongnam Ilhwa Chunma, mereka menang 15-0.
Sampai saat ini skor itu masih menjadi rekor kemenangan terbesar di Liga Champions Asia. Shin Tae-yong kebetulan juga ikut mencetak 1 dari total 15 gol yang dicetak Seongnam.
"Saya ingat ikut mencetak gol ke gawang Persik, saat itu Seongnam mencetak banyak gol (15 gol ke gawang Persik)," kata Shin Tae-yong, dalam wawancara eksklusif bersama detikSport.
"Saat itu sepakbola Indonesia memang masih di bawah, sekarang sudah banyak perubahan. Itu masa lalu dan menjadi kenangan saja buat saya," ujarnya menambahkan.
Kini setelah menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat yang pernah disinggahinya saat berjumpa klub tanah air di pentas Asia. Salah satunya adalah Bandung.
View this post on Instagram
Pada Bulan Mei lalu, Timnas Indonesia menggelar Pemusatan Latihan di Stadion Sidolig, Bandung. Stadion Sidolig tak jauh dari Stadion Siliwangi, yang pernah menjadi tempat Shin Tae-yong bermain dan mencetak gol melawan Persib Bandung.
Lalu, apakah Shin Tae-yong terkenang dengan masa lalunya saat menjalani perjalanan di jalanan Bandung bersama Timnas Indonesia?
"Sama sekali tidak ingat. Yang saya ingat hanya perjalanan tim kami dari Jakarta ke Bandung, itu sangat macet sekali," ucap Shin Tae-yong soal kenangannya di Bandung, sambil tersenyum.