Tak ada aturan kewajiban menurunkan pemain muda di Liga 1 musim depan. Para klub dinilai sudah rutin menurunkan para pemain muda tanpa perlu dijerat oleh regulasi.
Aturan wajib memainkan pemain muda pernah diterapkan di Liga 1 2017. Saat itu klub diwajibkan mengontrak minimal 5 pemain U-23, yang 3 di antaranya harus diturunkan sebagai starter.
PSSI melakukan itu demi mengakomodir persiapan Timnas Indonesia U-23 menuju SEA Games 2017. Sebab, sepakbola SEA Games menggunakan kategori U-23, yang pada akhirnya kemudian diubah menjadi U-22.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Liga 1 2022 Tetap Jalan saat Piala Dunia |
Berkat regulasi itu pula muncul pemain-pemain muda yang mendapatkan kesempatan bermain dan menunjukkan kemampuannya. Sebut saja Rezaldi Hehanussa, Septian David Maulana, hingga Febri Hariyadi.
Tapi PT Liga Indonesia Baru (LIB) maupun PSSI tak membuat kebijakan serupa di Liga 1 menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan. PT LIB lebih berharap pemain muda muncul dengan natural, bukan karena regulasi.
"Tanpa dibuat aturan seperti itu, klub sekarang ini sudah menurunkan pemain-pemain U-17, U-18, U-19," kata Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita, kepada wartawan.
Memang ada beberapa klub yang sudah memberikan kesempatan kepada para pemain belianya sebagaimana terjadi di Liga 1 musim lalu. Ada Marselino Ferdinan bersama Persebaya Surabaya atau Ronaldo Kwateh di Madura United.
Adapun regulasi pemain muda di Liga 1 2017 pada akhirnya tak berjalan semusim penuh. Saat kompetisi berjalan sekitar setengah musim, PSSI menangguhkan aturan tersebut.
Saat itu PT LIB menangguhkan regulasi setelah Timnas U-22 selesai melakukan seleksi pemain. Selain itu, Pelatih Luis Milla juga sudah mendaftarkan tim pilihannya untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2018.
(adp/krs)