'Bola Indonesia Tak Berkembang jika Kejar Prestasi Jangka Pendek'

'Bola Indonesia Tak Berkembang jika Kejar Prestasi Jangka Pendek'

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 19 Jul 2022 08:20 WIB
Pelatih kepala Shin Tae-Yong (tengah) bersama sejumlah pesepak bola Tim Nasional Indonesia U-19 menyapa suporter usai pertandingan melawan tim Nasional Myanmar U-19  (kanan) dalam laga penyisihan Grup Piala AFF U19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Indonesia menang 5-1 dan gagal melaju ke semifinal piala AFF U19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Indonesia harus punya program jangka panjang yang diperhatikan serius untuk bisa berprestasi di Asia. (Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta -

Shin Tae-yong merasa Indonesia butuh 10 tahun untuk bisa kompetitif di level Asia. Itu juga dengan memperhatikan beberapa aspek secara serius.

Indonesia tak kunjung mampu menjadi yang terbaik pada ajang bergengsi. Terakhir kali Timnas Indonesia bisa menjadi yang terbaik di ajang bergengsi Asia Tengara pada SEA Games 1991.

Selepas itu, Indonesia cuma bisa nyaris. Baik itu di SEA Games dan juga Piala AFF.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shin Tae-yong saat ini punya kewajiban untuk membawa Indonesia setidaknya meraih gelar lagi. Pada SEA Games di Vietnam beberapa bulan lalu sudah gagal dan ada kesempatan di Piala AFF 2022.

"Saya tidak bisa meyakinkan kapan (Indonesia bisa bersaing di Asia), tetapi PSSI dan timnas serta setiap klub harus menjadi satu unit untuk membuat program yang baik. Menurut saya perlu minimal 10 tahun dan yang pertama harus buat program usia dini," kata Shin dalam pembicaraannya di saluran YouTube Sport77 Official.

ADVERTISEMENT

Indonesia saat ini selalu mengejar prestasi jangka pendek. Shin seperti merasa hal tersebut justru buat sepakbola Indonesia tak berkembang dan liga yang buruk juga bisa menghambat.

"Jika kita terus selalu bicara prestasi, prestasi, prestasi, tidak akan bisa berkembang. Maksudnya jika kita bicara prestasi dalam waktu dekat ini," sambungnya.

"Buat program yang baik, baru Indonesia bisa berkembang dan bersaing di Asia. Satu lagi. Jika mau timnas kuat, perlu juga liga yang kuat. Kalau dari liga saja tidak kuat, otomatis timnas tidak kuat," mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu menegaskan.




(ran/raw)

Hide Ads