PT LIB Respons Polemik Sponsor Judi di Liga 1 2022

PT LIB Respons Polemik Sponsor Judi di Liga 1 2022

Muhammad Robbani - Sepakbola
Rabu, 03 Agu 2022 08:20 WIB
Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita
Foto: Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita menanggapi soal sponsor bursa judi. (Sui Suadnyana/detikcom)
Jakarta -

PT Liga Indonesia Baru (LIB) merespons sponsor judi di klub Liga 1 2022. Untuk menghindari pelanggaran, sponsor itu menyamar menjadi portal olahraga.

Terbaru, masalah ini menjadi sorotan Indonesia Police Watch (IPW) yang meminta Polri melakukan pemberantasan. Secara khusus IPW menyoroti nampangnya SBOTOP di jersey Persikabo 1973 dan Skor88 di seragam PSIS Semarang.

IPW meminta hal ini untuk diberantas, terlebih Polri sedang giat-giatnya memberantas berbagai masalah judi di berbagai daerah di Indonesia. Apa yang dilakukan Persikabo dan PSIS dinilai sebagai praktek terlarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya hal ini sudah sering berulang di gelaran Liga 1. Sementara PT LIB mengaku tak bisa melarang klub selama bukan brand utama dari sponsor judi yang nampang atau ditampilkan klub.

"Perihal penamaan sponsor yang menyerupai atau menyamai situs judi di beberapa klub itu memang benar adanya," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

"Hal yang kami (LIB) lakukan adalah memastikan bahwa sponsor yang terindikasi situs judi hanya boleh masuk untuk support menggunakan news portal mereka saja, tidak kepada brand judinya secara langsung," ujarnya menambahkan.

LIB juga menilai bahwa portal yang nampang di berbagai medium milik klub benar-benar bukan untuk tujuan promosi judi. Memang situs-situs itu memuat pemberitaan klub yang mereka sokong.

Meski juga sebenarnya di portal tersebut ada brand sponsor judi milik mereka. Hal ini yang masih menjadi celah bagi klub maupun sponsor judi di Liga 1.

"News portal tersebut mendapatkan benefit untuk support pemberitaan terkait kegiatan di klub tersebut, bukan kegiatan perjudiannya," tutur Lukita.

"Penting bagi kami selaku operator berpartner dengan sponsor dan tentunya tidak melanggar perundang-undangan di Indonesia," ucapnya.




(cas/cas)

Hide Ads